Boss - Chaper 11

1.2K 130 16
                                    

Mb: masih acak-acakan belum sempat revisi

Flasback on

Lorong panjang dan bersih itu menjadi tempat berpijak park chorong, sudah sebulan dia berada di tempat itu di asrama putri seoul internasional school.
siapa yang tidak tahu sekolah itu, sekolah dengan segudang prestasi yang hanya menampung murid-murid dengan IQ yang tinggi. Sekolah itu juga di penuhi anak-anak kalangan atas tentunya.

Park chorong di pindahkan karena IQ yang di milikinya cukup tinggi. Dia beruntung mendapat beasiswa. Awalnya dia berada di panti asuhan juga bersekolah di tempat yang cukup popoler.

Di sekolah barunya dia dapat cepat beradaptasi, buktinya saja dia sudah memiliki seorang sahabat dan teman-teman yang memahami keadaanya.

Chorong sekamar dengan sahabat nya, namanya park sewon. Sewon cukup populer di sekolahnya, dia merupakan anak seorang pengacara.

Krek....

"Sewon-ah...?"

Chorong sudah di dalam kamar mencari sang sahabat.

"Kemana anak itu?"

"Won?"

"Apa dia masih di luar? Ah... Mungkin saja. Aku mandi dulu saja mungkin sebentar lagi dia kembali."

Chorong melangkah mengambil beberapa perlengkapan mandinya.

Benar kata chorong, sewon kembali dengan beberapa memar di wajahnya.

"Chorong?"

"Ah... Di mandi."

Sewon mengambil air kemudian membersihkan memar di wajahnya.

"Kau kenapa?"

"Ah... Chorongie kau mengagetkan ku."

"Ini kenapa lagi?" chorong sedikit meninggikan suaranya.

"Jatuh... Ah... Ya ya terjatuh."

"Kenapa kau terus berbohong? Katakan sejujurnya sewon-ah." mohon chorong.

Chorong juga mengambil kedua tangan sewon mengelusnya pelan kemudian mengeratkan nya.

"Jebal."

Chorong menatap sewon, gadis itu berair.

"Rongie." sewon menarik chorong ke pelukanya, menangis disana.

"Aku takut." lirih nya.

"Ceritakan semuanya, jebal."

Sewon menarik nafasnya panjang dan mulai bercerita.

Skip

"Jadi kau di ancam dengan video itu?"

"Iya aku tidak mungkin melawan nya."

"Ayah mu pengacara sewon... Kamu pasti bisa... Ayo kita laporkan."

"Aku tidak berani chorong, harga diri ku lebih penting sekarang. Jika aku melapor, video itu tersebar. Dan pria itu tidak takut di penjara, ayah nya juga orang kaya."

"Terus kita harus bagaimana?"

"Kau cukup diam. Arreso?"

"Tapi?"

"Tidak ada bantahan chorong. Sudah kau istirahat saja."

***
Pagi yang cerah di temani dengan kicauan burung serta daun-daun yang menari di luar sana membangunkan chorong dari tidurnya. Dia menarik gorden dan membuka jendela kamar asramanya.

Di ujung sana sewon masih tertidur pulas. Chorong meletakan kedua belah siku nya di atas sponneng jendela itu. Menutup mata kemudian manarik nafas dalam-dalam.

Boss (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang