4: Kejadiannya

695 157 25
                                    

Manager Jungkook men-scan kartu Jungkook di pintu basement menuju lift

Ia sama mabuknya, tapi tak separah Jungkook. Dirinya masih bisa untuk menyetir dan memapah si bocah nakal. Entah ada angin apa, si bungsu Bangtan tiba-tiba mengajaknya minum berdua.

Belum kakinya masuk lift, ponselnya berbunyi, sedikit kesulitan karena memapah Jungkook, ia melihat nama istrinya yang tertera di layar

"Eoh, yeobo?-"

"PULANGLAH DALAM 10 MENIT ATAU JANGAN PULANG SELAMANYA!"

Manager Jungkook tercengang dengan teriakan dari istrinya itu, "Ta-tapi yeobo, aku masih bekerja, dan ini sedang mengantar Jungkook ke apartemennya" cicitnya

Manager bahkan mengantar Jungkook ke apartemen barunya saja, daripada ke dorm─agar dirinya lebih cepat sampai rumah, mengingat rumahnya di dekat sini.

Jungkook merancau tak jelas "yeobo~, pulang~"

"KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU! JADWALMU HARI INI SAMPAI JAM 7 DAN INI SUDAH HAMPIR JAM 10. JANGAN PULANG SELAMANYA KALAU TAK SAMPAI DALAM 10 MENIT!"

Tut

Manager Jungkook berdecak lalu memasukkan Jungkook ke lift dan menekan angka 22 

"Kook! Dengar!" ucapnya menggoyang bahu Jungkook

"Ya?" ucap Jungkook dengan wajah aneh

"Aku sudah menekan angka lantaimu, kau tinggal masuk rumah setelah sampai di lantai itu, arraso?"

Jungkook tersenyum bodoh lalu mengangguk

"Aiish! Langsung masuk rumah ya atau Sejin yang akan datang menyeretmu besok! Mengerti?" ancam managernya. Jungkook yang tadinya cengengesan langsung mengangguk pasti. Manager Jungkook tersenyum lalu menutup pintu lift, 

Manager sempat khawatir tapi ketika melihat jam tangannya 
"Aiish! "  buru-buru ia berlari menuju mobil.

•••

Seonggok manusia berselimut tebal di atas sofa itu bergerak, matanya mencoba terbuka dan langsung terduduk menyingkap selimutnya sampai perut. Masih mengumpulkan nyawa, si gadis menguap. Untung saja, ia sudah sering ketiduran di sofa, jadi tubuhnya tak akan remuk esok paginya, seperti pagi ini, ia baik-baik saja

Kepalanya menoleh kesamping, guna melihat jam di dinding. Masih pukul 6 pagi dan dia sudah terbangun. Rekor.

Suzy perlahan turun dari sofa, kaki jenjangnya melangkah pelan ke kamarnya, menengok seonggok manusia lain yang masih tak bergerak diatas ranjang empuknya. 

Suzy mendengus pelan.

Bukankah dalam drama, yang mabuk yang harusnya bangun lebih dulu?

"Dasar."

Suzy mengambil baju dan keperluannya pelan-pelan. Sepertinya hari ini, ia akan memakai lantai atas untuk pertama kalinya.

Hampir satu jam Suzy menghabiskan waktu untuk mandi dan kini dia sudah sibuk di dapur, namun maknae Bangtan itu tak kunjung bangun, benar-benar 'kebo'

"kami akan sampai dalam 45 menit Ji, kau mau aku membeli sesuatu?"

Suzy sibuk mengaduk masakan yang sedang ia buat sambil mendengarkan suara Mingyu di seberang sana

"Tidak Oppa, langsung kesini saja. Aku baru saja makan."

"Arraso. aku akan menjemput Minji dan Nara Nuna dulu"

Suzy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang