Author Pov
Kim Mingyu. Pemuda itu tengah duduk di kursi malas yang berada di teras panti jompo. Menyesap kopi hitamnya ditemani sinar matahari yang tinggal menghitung menit tergantikan oleh sang dewi malam.
Perasaan pemuda itu sudah agak lebih tenang sekarang. Tak seperti bulan-bulan lalu yang terasa mencekik dirinya. Menyakitkan.
Meskipun begitu, ada banyak sekali hal yang tengah ia pikirkan.
Minggu lalu, Kang Dongho, salah satu temannya—ya, mereka saat ini berteman—menyampaikan kabar baik.
Pria berwajah sangar itu melaporkan hasil pelacakan kartu kredit Kim Minseo, di sekitar Boston.
Satu hal yang Mingyu herankan, apa yang kakak perempuannya itu lakukan di sana? Tidakkah ia ingat mempunyai adik yang hampir terlantar di belahan lain dunia? Juga hasil eksperimennya?
Pemuda itu tidak habis pikir. Jika memang sesuatu terjadi, haruskah kakaknya itu pergi sejauh itu?
Ah, ingin sekali Mingyu terbang ke sana dan menyeret kakaknya pulang. Kalau saja dirinya sendiri punya cukup uang dan tidak terlilit hutang.
Penghasilannya dari photoshoot beberapa minggu lalu memang lumayan. Tapi masih tidak menutup semua angka itu.
Mingyu harus apa?
Sebuah tepukan pada bahu menyadarkan Mingyu dari lamunannya. Ah, rupanya matahari sudah menghilang.
"Iyu ada masalah? Iyu bisa berbagi."
Itu Wonwoo.
Pemuda kurus itu berbisik seraya mendudukkan dirinya di samping Mingyu. Merangkulkan sebelah tangan Mingyu pada bahunya.
"Tidak ada." Mingyu ikut berbisik. "Apa yang kau lakukan di sini? Di sini dingin."
"Kenapa Iyu ikut berbisik?"
"Wonwoo sendiri masih berbisik."
Bisikan mereka berakhir karena tepukan Wonwoo pada pipi pemuda yang lebih tinggi.
"Wonwoo, aku sayang padamu."
"Nonu tahu." Wonwoo memilih memalingkan wajahnya. Menghindari tatapan sedalam samudera milik pemuda di sampingnya.
"Tapi Nonu tidak memiliki kehidupan," bisiknya. Tanpa sebab likuid bening sudah memenuhi pelupuk matanya.
Dalam satu sentakan, pemuda kurus itu sudah kembali memandang wajah Mingyu. "Nonu bahkan sudah merasa tercekik."
Mingyu memandangi pemuda di depannya penuh luka. Direngkuhnya tubuh kecil Wonwoo. Tangannya berulang-ulang mengusap punggung si pemuda kurus.
"Sshhh. Gwaenchanayo."
❤
Wonwoo bilang kalau kakek Boo ingin sesuatu yang bisa membuat keringatnya bercucuran, maka di sinilah Mingyu berada, memasak sepanci penuh Tteokbokki super pedas. Bahkan warnanya merah sekali. Mengalahi kulit setan.
Biar saja. Rasakan. Salah sendiri dia bilang ingin pedas-pedas.
Mingyu menyajikan makan malam neraka itu pada mangkuk-mangkuk sedang. Menatanya bersama segelas besar penuh air putih di meja makan.
Dipanggilnya seluruh penghuni panti jompo untuk makan malam.
"Hah apa ini?"
"Jangan salahkan aku, itu keinginan si kakek Boolet."
"Wow! Asyik, terimakasih banyak Gyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK | Meanie [Kim Mingyu x Jeon Wonwoo] (SLOW UPDATE)
Fanfiction07JWW17 adalah homunculus ciptaan Kim Min Seo. Makhluk itu menghabiskan waktu penyempurnaan di dalam tabung selama 2 tahun, membuat usianya hanya tersisa 1 tahun di dunia. . Ketika aku membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencintaimu -Kim Min Gyu