Extra chapter 3

8.4K 727 136
                                    

Di pagi hari yang cerah, burung berkicau, pohon melambai lambai dan udara pagi yang segar memenuhi penciuman warga warga distrik Ermich.

Warga warga melakukan kegiatan mereka dengan tanang dan damai, tapi tidak dengan keluarga ber marga Ackerman ini...

"Levi! Sudah kubilang bangun! Ini sudah kesekian kali nya kau melewatkan sarapan!" [name] masih dengan celemek dan memegang wajan berteriak dari dapur. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan langsung terbangun, tapi tidak dengan Levi si pengidap insomnia yang masih tertidur di sofa kantor nya.

"Mamah, ada apa dengan ayah?" Tanya seorang anak perempuan berumur 7 tahun. Nama nya Lyra, anak dari [name] dan Levi. Lyra memiliki rambut sebahu berwarna hitam pekat dan mata berwarna abu abu, kulit nya pucat seperti Levi dan syukur nya Lyra tidak memiliki keturunan pendek seperti Levi.

"Ayah mu mempunyai penyakit insomnia ditambah ayah mu pasti kemarin lembur bekerja." Levi selalu sibuk dengan perusahaan nya di distrik Shiganshina, dan Levi memilih mengambil perusahaan milik [name] di distrik Stohess. Sekarang [name] hanya memegang perusahaan distrik Karanese.

"Aku ingin bangunin ayah!" Lyra berlari menuju ruangan kerja Levi dan melihat Levi masih tertidur pulas di sofa dengan selimut menutupi kaki nya.

Lyra mulai menepuk pipi Levi tetapi Levi masih belum kunjung terbangun dari mimpi nya.

"Aha, aku punya ide." Lyra menuju dapur dan mengambil wajan paling kecil dan centong. Lyra menuju ruangan Levi lagi dan memukul wajan dengan centong dengan sangat keras tepat di telinga Levi membuat Levi bangun dengan sangat terkejut.

"Lyra apa yang kau lakukan?" Tanya Levi sambil memegang kepala nya.

"Ayah bangun! Mamah sudah menyiapkan sarapan dari tadi."

Levi menghela nafas dan berdiri. Mulai meregangkan badan nya yang sakit dan menggendong Lyra di punggung dengan terbalik. (A/n, readers san ngerti ga apa yang dimaksud RaeL? 😂)

"Ayo, ini pembalasan ayah karena sudah menbangun kan ku menggunakan wajan!" Levi lalu berlari ke dapur sambil menggendong Lyra sperti karung beras. Sementara Lyra tertawa bukan nya ketakutan. Ya dasar anak aneh.

Ketika mereka sudah sampai di dapur, Levi menurunkan Lyra di kursi makan nya dan duduk di kursi sebelah Lyra, sedangkan [name] sudah dengan aura hitam nya duduk di depan mereka sambil melihat mereka dengan tajam.

"Aku sudah menyiapkan sarapan 3 jam yang lalu, dan kau baru saja bangun!"

"Memang nya kenapa? Bisa dipanaskan kan?" Levi tanpa rasa bersalah memakan makanan yang sudah dipanaskan. Sedangkan Lyra memakan onigiri yang sudah dibuatkan.

"Heh kau dengan enteng berbicara seperti itu, aku lah yang membuatkan kalian sarapan setiap hari!" Amuk [name]. Levi tertawa kecil.

"Oke maaf maaf, sebagai ganti nya bagaimana jika kita pergi?"

"Pergi? Maksud mu kita bertiga pergi?!" Perasaan [name] seketika berubah menjadi semangat.

"Sudah lama kita tidak pergi bersama, aku selalu berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu selama sehari bersama kalian."

"Hee, ayah benar?!" Ucap Lyra dengan terkejut.

"Ya tentu, jam 2 siang kita akan pergi."

My Soulmate [ Levi X Reader ]Where stories live. Discover now