Hari ini hari yang berbahagia bagi Nana dan kawan-kawan seperjuangan. Setelah perjuangan mati-matian melawan Ujian semester, hasil IPK dia memuaskan.
"Rena~ Helen~ ... Nana kangeeeen."
"Idiiih, sok sokan kangen segala orang sekampus juga."
"Yah tapikan beda jurusan Len. Kamu ngambil Pendidikan Bahasa Inggris, Rena ngambil Pendidikan Matematika, akunya ngambil Pendidikan Luar Biasa." Nana nge-pout imut banget.
"Rena kangen Nana juga, yuk jalan. Helen ngga usah diajak soalnya ngga kangen kita." Rena nenangin Nana dan disambut senyuman ceria anak perawannya Bunda Jihan.
"Ih, kalian mah! Jangan kemusuhan gitu dong sama Helen Cantik. Dosa tau dosa!"
Rena sama Nana cuma bisa ketawa terus gandeng Helen biar jalan bertiga.
Ah, pasti semuanya pada heran kenapa sih Nana ngambil jurusan Pendidikan Luar Biasa, bukannya ambil kedokteran atau semacamnya? Padahal, dia pengen jadi dokter atau perawat sebelumnya, kayak Ayah Johnny.
Jadi ceritanya tuh, sebelum UN temen-temen Nana pada ngadain bakti sosial gitu, dan diikuti sama anak berkebutuhan khusus juga. Disana dia ketemu sama anak tuna rungu, dan Nana tertarik pengen masuk dunia mereka.
Jadilah anak perawannya Bunda Jihan banting setir dari semula cita-citanya perawat sekarang jadi tenaga pendidikan luar biasa.
Tapi ada satu sih cita-cita Jasmin yang tetep diimpikan sampai sekarang. Jadi Ibunda dari anak-anaknya Mark.😇
•••
Selepas ketemu dan kangen-kangenan itu, Nana dijadiin kacang. Yah masa dua sohibnya ini malah asyik ngobrol bercanda ria sama pacarnya. Lucas yang entah darimana muncul dan nyamperin Helen, dan Rena yang sibuk video call sama Jeno yang lagi dinas.
Nana yang cuma pengen pacaran halal mah bisa apa?
Bisanya cuma nyemilin kerupuk pangsitnya Helen.
"Na, lo kenal sama Mark?" tanya Lucas tetiba.
Nana yang ditanya cuma ngangguk. "Kenapa?"
"Ini tadi dia nitipin sesuatu." Lucas ngerogoh tasnya, dikeluarkan sebuah kotak kado berwarna mint. "Ini dari Mark."
"Lah kok lu manggilnya cuma Mark aja sih? Aturan kan manggilnya 'abang' ato 'kak'." protes Helen.
Lucas ngernyit sebentar. "Belum tau sesuatu ya beb? Aku sama Mark itu lahir ditahun yang sama, tapi aku sering pindah-pindah sekolah jadilah aku bertelur, terus telat masuk kuliah juga gegara aku lebih mentingin boba."
"Yah, bilang aja sih lu lebih bego dari bang Mark sampe nelur segala." Helen no filter mode on.
Udah sih, ayo berpaling dari pasangan Helen dan Lucas yang lagi berantem manja. Kita liat Nana lagi apa!
Nana natap kotak pemberian Mark dengan penasaran. Dia goyang-goyang kotaknya, tapi gaada suara yang keluar. Dan akhirnya di bukalah kotak warna mint itu.
Sebuah mukena dan sebuah jilbab warna soft pink.
Disitu juga ada surat, dari Mark pastinya.
'Gimana ujiannya lancar kan? Terus gimana nilai IPKnya? Semoga bagus-bagus ya, dan semoga cita-cita mulia kamu ini membawa berkah. Tapi semoga cita-cita kita berdua untuk membangun keluarga bahagia dan samawa cepat tercapai. I love you calon istriku.'
Sontak pipinya Nana merah setelah baca surat dari Mark. Dan Rena yang ngeliat itu, langsung ngerebut suratnya Nana.
Setelah baca surat itu, Rena histeris sendiri.
"Jenooo!!! Kapan kamu gitu ke aku ih? Suka banget sama gayanya kak Mark so sweet." Rena cubitin squishy gegara gemes.
"Sabar Ren, liat aja nanti pasti ada yang nyampe di rumah kamu. Aku udah siapin sesuatu kok." Jawab Jeno yang ada di seberang.
Helen manyun, dia kan juga pengen di- so sweet'in sama Lucas.
"Kamu mau juga? Kalo mau juga habis wisuda kita nikah, kamu gausah kerja, kan udah jadi istri pengusaha." Lucas senyum tapi sama Helen ditabok.
"Gausah pamer ya! Tau kok yang telat setahun demi bisa punya perusahaan. Tapi please lah, By ... Kamu tuh kapan bisa so sweet kayak mereka-mereka sih? Heran banget aku dapet pacar bobrok macem kamu."
Baru aja Lucas mau jawab, tapi Jaemin buru-buru nyuruh diem. Soalnya Kak Mark lagi ngajak video call.
"Assalamu'allaikum kak Mark!" Jaemin ngelambai ceria di depan layar ponselnya.
"Wa'allaikum salam calon Ibundanya Markhi sama Zainab."
Pipinya Jasmin merah. Mark tau darimana coba dia pengen punya anak namanya Zainab nantinya?
"Ih kakak mah! Malu akutuh."
"Hehe ... Eh iya, kadonya udah dikasih sama Lucas?"
"Udah kok kak, ini!" Nana nunjukkin kotak kadonya. "Makasih ya kak. Semoga hadiah dari kakak bisa bermanfaat buat aku."
"Udah pasti itu mah. Eh iya, gimana IPKnya?"
"Alhamdulillah kak, ngga mengkhianati usaha hasilnya mah," ucap Jaemin.
"Oh okay deh, semoga sukses yah calon Bundanya anak-anakku. Tapi cita-cita kita tetep kan? Membina rumah tangga bahagia yang samawa, masih tetep kan?"
Lagi-lagi Nana dibuat bersemu. "Iya kak, Insya'allah kalo diizinkan."
"Bismillah, semoga kita ditakdirkan bersama."
Denger topik pembicaraan Jasmin sama Mark, sontak aja Lucas, Helen, Rena sama Jeno yang lagi diseberang nahan ketawa. Pengen nge-cie-in tapi mereka sendiri baper, jadi iri.
To be continued
Update again demi merayakan #1 on Markmin. Hueee ga nyangka banget, padahal mah dibanding yg lain ff ini cuma butiran upilnya Lucas. But, thank you buat semua pembaca yang udah andil dalam bikin ff ini #1 on Markmin. Love you so much.
Oh iyaa, kalo masih haus akan Markmin bisa kunjungi worknya py_1783 disitu ada projectnya grup Markmin^^
And last but not least, thank you so much 😭😍😂😘

YOU ARE READING
Gadis Berkerudung Merah •markmin
FanfictionMarkxGS!Jaemin AU-rasa lokal hanajaehyun desc: sebelumnya ff ini dipublish di FFN, karena permintaan salah satu reader, jadi aku publish sini juga. ^^ Happy Reading^^ Sc: pinterest