00:07

530 185 71
                                    

setelah dua hari yang lalu hui disuruh memetik ceri tengah malam oleh hua kini berakhirlah badan hui bentol-bentol.

"garagara kamu nih kan badan aku jadi gatel-gatel begini" omel hui.

hua yang sedang mengoleskan salap bentol kebadan hui tibatiba saja menekan bentolnya dengan kencang ketika hui mengomelinya, "kakak aja yang galiat-liat! pakek nyalahin aku segala"

"eh kresek indomaret, gimana mau liatsih itu jelas-jelas jam satu malem apaan yang mau diliat mana disitu gaada lampu penerang lagi" sela hui.

hua mengendus, "bawa senter kek"

"ya kamu pikir aku mau ngeronda apa"

hui bangun dari posisi tengkurapnya, "udah ah aku mau ngerjain laporan dulu"

hua cemberut, "kalo lagi dirumah gausah kerja kenapasih"

hui melengoskan kepalanya, "kalo dirumah layanin suaminya gausah ngomel-ngomel"

"LAYANIN APASIH? KAN AKU LAGI NGANDUNG DEDE! NANTI KALO DEDENYA KENAPA-NAPA GIMANA?" hua melempar guling kearah hui.

saking kesalnya, hui sampai menghentakan kakinya, "bukan layanin itu wahai cucunya hj. bolod,"

"layanin yang aku maksud tuh garukin kek ini gatelnya atau pijitin kek gitu, nih bentol semua kan garagara kamu"

hua menepuk kasur menyuruh hui untuk duduk disebelahnya, "sini sini! yaudah aku garukin sama pijitin asal kakak ga ngerjain kerjaan kantor kakak aja,"

"padahal kan istrinya lebih mengoda daripada kerjaan kantor" gumam hua.

hui mengeluarkan smriknya, "iyalah mengoda, orang gede"

kemudian satu pukulan mendarat dikepala hui.


































































//-//

gede perutnya dan jiwanya maksudnya hshshshshshs gausah ambigu^_^

household | shuhua ft. hui ✔Where stories live. Discover now