13. Eza Wiratama

6.1K 719 84
                                    

💞Marhaban ya Ramadhan💞
Mohon Maaf Lahir dan Bathin🙏

***

Calandra sedang membaca laporan yang di berikan Dokter residen di bawah bimbingannya sambil memberi arahannya saat sedang berbincang dengan residen itu tiba-tiba Damar datang menghampirinya.

"Aku mau bicara Ndra" ucap Damar.

Calandra tidak menghiraukannya.

"Calandra!!" Damar belum beranjak dari tempatnya.

"Kamu periksa lagi kondisi pasien tiap satu jam jika ada perubahan segera laporkan ke saya" perintah Calandra pada Dokter residen itu yang segera mengangguk lalu pamit pergi dari sana.

Calandra akhirnya menoleh pada Damar. "Apa lagi yang mau kamu bicarakan?" Tanya Calandra datar.

"Ini gak adil buatku Ndra,, aku mencintai kamu tapi kenapa kamu malah menikah dengan orang lain?" Damar menatap nanar.

Calandra tampak sangat kesal mendengar perkataan Damar. "Otak kamu masih di tempatnya kan? Ngaca deh kamu kalau ngomong! Kamu yang lebih dulu menikah sama orang lain di saat kamu masih menjalin hubungan sama aku. Waktu itu kamu pamit sama aku buat jenguk Mami kamu yang lagi sakit di Jakarta, kamu menjanjikan banyak hal ke aku, Damar tapi apa kenyataannya? Kamu justru menikah dengan Elisa tanpa penjelasan apapun ke aku. Bahkan sekali pun kamu gak pernah datang untuk menjelaskannya" Calandra menghela napas berat. "Sekarang aku tanya ke kamu, setelah perpisahan kita di bandara saat itu kenapa kamu gak pernah sekali pun datang untuk menjelaskan semuanya ke aku? Kenapa Damar? Apa kamu gak pernah memikirkan perasaan aku sedikit pun yang kamu tinggalin gitu aja padahal saat itu hubungan kita baik-baik aja.. Kenapa Damar?! Jawab aku!!" Desak Calandra.

"Karena aku terlalu takut.. Aku takut Ndra.. Aku gak sanggup melihat langsung kesedihan di wajahmu. Hanya mengantarkan aku pergi ke bandara aja kamu udah nangisin aku kayak gitu, apalagi kalau aku bilang semuanya. Aku gak bisa lihat air matamu Ndra" jawab Damar.

Calandra tersenyum sinis. "Lalu kenapa kamu kirim undangan pernikahan itu ke aku?"

"Agar kamu gak lagi berharap pada pria sepertiku Ndra, aku bahkan gak bisa menentukan sendiri masa depanku. Aku terbelenggu terhadap keinginan Mamiku hingga aku harus mengorbankan hatiku demi Mami. Aku gak punya pilihan lain saat Mami mengancam untuk lebih memilih mati Ndra. Aku cinta sama kamu Ndra tapi aku gak mungkin mengabaikan Mamiku" Damar menatap sendu.

Calandra cukup mengerti posisi Damar tapi tetap saja hatinya sudah terluka. "Seandainya kamu datang menjelaskan semuanya saat ini hubungan kita tidak akan seperti ini. Aku mungkin bisa menyapamu sebagai teman karena bagaimana pun aku akui selama tiga tahun bersamamu dulu aku sangat bahagia. Kamu pria yang baik Damar, saat itu. Tapi selama sembilan tahun ini kamu hanya pria jahat di mataku. Kamu pengecut!!"

"Ya.. Aku memang pengecut yang bahkan tidak berani untuk melihatmu hancur karena aku" Damar mengakui itu.

"Apa kamu tau alasan Mami mu membenciku?" Tanya Calandra.

Damar mengangguk.

"Sejak kapan?"

"Setelah aku mengantarmu pulang malam itu waktu aku kembali ke apartement, Mami menceritakan masa lalu orang tuamu"jawab Damar.

"Dan lagi-lagi kamu merahasiakannya dari aku?" Tanya Calandra emosi.

"Itu hanya masa lalu dan aku tidak peduli. Lagi pula aku tidak mengira kalau Mami akan bertindak sejauh itu untuk memisahkan kita" jawab Damar.

Calandra menghela napas berusaha untuk mengontrol emosinya. "Sudahlah Damar, kita akhiri semua pembicaraan tentang masa lalu ini. Mari kita lupakan semuanya dan melanjutkan hidup kita masing-masing. Istrimu sedang sakit, dia butuh kamu. Dia butuh support dari kamu sepenuhnya Damar. Dan sesui harapanmu saat mengirimkan undangan padaku dulu, aku telah berhenti berharap padamu. Sekarang aku sudah memiliki suami dan anak, aku sangat bahagia dengan keluargaku dan aku harap kamu pun akan bahagia dengan keluargamu" ujar Calandra.

ROAD MATE ✔️(DITERBITKAN)Where stories live. Discover now