Part 06 : Reinkarnation

20 5 2
                                    

Karina dan JaeIn terus berjalan menelusuri perjalanan menuju sebuah tempat yang di tuju.

Karina menoleh kearah JaeIn yang sifatnya begitu dingin dan berbeda dari JaeIn yang di kenalnya, Karina sempat ingin bertanya namun tak sampai hati karena takut JaeIn kesal dengan pertanyaan yang akan di tanyakannya.

"JaeIn" Karina mencoba memberanikan diri menyapanya.

"Iya"

"Apakah ditempatmu benar-benar hmmm aman dari apapun?"

"Iya, disana selalu aman dan damai, tak ada yang namanya pertikaian, perang dan sebagainya"

"Apa kau benar-benar yakin?"

"Aku sudah tinggal disana dari sejak kecil "

"Tidak bersama dengan kedua orang tuamu?"

"Aku tidak punya orang tua"

"JaeIn"

"Ada apa lagi?"

"Kau menangis?"

"Tidak juga hmmm"

Karina tidak melanjutkan pembicaraannya karena takut ia bisa membuat JaeIn menjadi sangat sedih.

Karina memalingkan pandangannya ke arah depan dan ternyata langkah kaki mereka sudah mulai sampai di depan pintu gerbang sebuah sekolah.

Karina kembali menolehkan pandangannya ke arah JaeIn.
"Apakah itu tempatnya?" Karina menunjuk ke arah gerbang yang tak jauh dari langkah kakinya saat ini.

JaeIn menjawab dengan sebuah anggukan kecil sedangkan tiba-tiba Karina melihat dua sosok yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah, seperti tak asing dengan wajah sosok yang satunya namun Karina lupa soal itu.

JaeIn menjawab dengan sebuah anggukan kecil sedangkan tiba-tiba Karina melihat dua sosok yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah, seperti tak asing dengan wajah sosok yang satunya namun Karina lupa soal itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"JaeIn.. Siapakah dua sosok itu?"

"Ohh itu Lee Hyunki dan ayahnya sang pemilik sekolah.. mereka adalah seorang bangsawan yang dermawan"

Mendengar ucapan JaeIn mata Karina tak berkedip satu kalipun,
"Entah kenapa aku bisa melupakan itu? Aku lupa kalau dia adalah Lee Hyunki.. pemuda ramah yang pernah ku sangka songong.. bagaimana bisa perlahan-lahan memory ingatanku semakin menghilang.. apakah ini karena efek aku terjebak di masalalu disaat aku belum lahir.. atau jangan-jangan mereka semua adalah Reinkarnasi ? Reinkarnasi ? bahkan aku sempat tak percaya itu.. teman-teman sekolahku adalah Reinkarnasi dari mereka semua" Batin Karina.

"Kenapa kau melamun? Ayo masuklah " JaeIn tiba-tiba menarik tangan Karina dan menerobos masuk ke sekolah.

Hyunki sempat menatap heran Karina dan bertanya kepada ayahnya,"Ayah.. apakah hari ini ada murid baru? "

"Mungkin saja tapi ahh ayah sedikit bingung kenapa kepala sekolah tidak bicarakan soal itu tadi. "

"Mungkin saja juga lupa "

"Iya mungkin saja hmm ya sudah kalau begitu ayah berangkat ke kantor dulu dan kau jaga diri baik-baik disekolah, belajar yang rajin dan jangan buat masalah .. okay" Sang Ayah menepuk pundak Hyunki sambil menyunggingkan senyum sekilas lalu masuk ke dalam mobil mewahnya.

"Siap komandan" Seru Hyunki sambil berpose layaknya seorang tentara yang melakukan hormat kepada sang kaptein, Ya . memang itu yang di cita-citakan Hyunki dari sejak kecil hanya saja sang Ayah yang tidak setuju untuk itu, Ayahnya hanya ingin Hyunki mengikuti jejaknya sebagai seorang bangsawan sejati.

"Ingat jaga diri baik-baik.. awas kalau nakal" Sang Ayah terkikik geli melihat tingkah laku anaknya yang tampak begitu semangat dan iapun berlalu melajukan gas mobilnya pergi meninggalkan anaknya yang masih berdiri di gerbang sekolah seorang diri.
==========================
             ~~To: Be Continue

maaf buat para Reader..
mungkin cerita ini juga author bikin sampai beberapa episode aja ya ^^ gak perlu banyak-banyak yang penting simple masuk ke hati ..
Acieeee ^^ terus ikuti ceritanya ya dan jangan lupa votenya juga ☆

Destyned to Love (Complete)Where stories live. Discover now