#episode 17

19 1 0
                                    

"Mencintai secara diam-diam cara terbaik daripada menyatakan lalu kehilangan."~Kenzo

***

Kenzo berlari menuruni anak tangga menuju ruang makan.

"Pagi ma, pa!"

"Pagi sayang!" ucap Steffi.

"Bang enjo kak atha kelumah sama bang enjo nanti ya."

"Lihat nanti ya! Bang Kenzo pulang telat hari ini."

Carla mengerucutnya bibirnya. Kenzo yang melihat hal itu mengelus puncak rambut adiknya tersebut.

"Next time sayang!" Carla hanya menganggukkan kepalanya.

"Sarapan dulu kamu, Gathran belum bangun? " ucap Steffi yang belum melihat Gathran biasanya Gathran lebih dulu sampai di meja makan.

"Pagi!" ucap Gathran dan duduk tepat dihadapan Kenzo.

"Kamu sakit?" tanya Steffi saat melihat anaknya yang terlihat kurang sehat.

Semua mata tertuju kepada Gathran membuatnya risih dipandangi seperti orang yang ingin menerkam saja.

"Enggak kok ma. "

"Tapi wajah kamu pucat. Kamu lebih baik istirahat di rumah aja deh." ucap Steffi lembut.

"Kamu beneran sakit? Kita kedokter aja ya!" timpal Fahlevi.

"Enggak.  Gathran cuman kurang tidur aja. Gak apa-apa!"

"Yaudah kamu sarapan dulu ya,  buruan habisi ntar kamu telat."ujar Steffi.

Kenzo memandangi Gathran tanpa henti. Gathran balas memandanginya terlihat sudut kanan bibirnya sedikit menaik.

Kenzo melempar pandangannya merasa mengerti dengan arti tersebut. Selesai menghabiskan sarapannya Kenzo berpamitan lebih dulu.

"Ma, Pa, Kenzo berangkat ya! "

"Hati-hati kamu ya!" ucap Steffi dan Fahlevi hanya menganggukan kepala mengiyakan perkataan Kenzo.

Gathran terus memandangi kepergian Kenzo hingga hilang di balik pintu. Tidak seperti biasa. Kenzo pergi awal dari biasanya.

Sesampainya di teras depan Kenzo di kejutkan dengan kehadiran teman-temannya Deren dan Eza.

"Lah lu pada ngapain?" tanya Kenzo.

"Iya ngajak lo pergi sekolah barenglah!" ucap Eza salah satu teman Kenzo.

"Tumben amat?"

"Deren yang tumben. Biasa! Mobil baru!" ucap Eza girang dan sesekali melirik Deren yang berdiri bersandar di mobilnya.

Merasa namanya disebut Deren menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Yaudah ayo. Lo hari ini gausah bawa motor. Gue yang bakal jadi supir lo satu hari ini."

"Gila amat. Lo yang punya mobil lo yang jadi supir!" Eza tertawa tidak jelas.

"Lo yang gila. Bukan amat!" cetus Kenzo.

"Ayo ntar telat. Kita kerumah Bryan dulu. Tadi udah gue telepon pergi bareng." Deren masuk kedalam mobilnya dan diikuti dengan Kenzo yang duduk di sampingnya dan Eza duduk di bangku belakang.

Merekapun pergi bersama-sama menggunakan mobil Deren menuju rumah Bryan dan menuju sekolah.

Meskipun umur mereka lebih tua satu tahun dari Bryan. Tapi, mereka tetap berteman cukup akrab.

Agatha'sWhere stories live. Discover now