|chapter 7 : Sorry for All|

1.5K 259 26
                                    

... (Sorry for typo)...

°

°

°

Sebuah keberuntungan bagi Taehyung sendiri, pagi harinya kini indah dengan aroma margarin yang dipanaskan tercium hingga hidungnya.

"Yang benar saja, hanya ini yang dia miliki?" suara Jungkook menggema hingga ruang tamu hingga membuat pria jangkung itu berjalan menuju dapur yang penuh aroma makanan itu.

"Wuoh, aku baru tahu kau bisa jadi istri yang baik, Jeon." Taehyung terkekeh sembari meraih sebotol air mineral dari dalam kulkas.

"Kau tau aku sedang bawa apa? Jaga ucapanmu atau benda ini akan mengoyak bibir sialanmu itu." Jungkook menatap Taehyung sinis. Tangan kanannya menodongkan pisau buah milik Taehyung yang tadi tergeletak di samping kompor.

"Kau seorang psikopat?" Pria bermanik hazel itu melirik Jungkook santai. Punggung tangan kanannya ia gunakan untuk mengelap permukaan bibirnya yang basah akibat air minum.

"Berhenti membuat emosiku datang pagi-pagi seperti ini. Katakan padaku di mana kau menyimpan makananmu." Pria manis itu kembali membuka seluruh lemari dapur milik Taehyung.

Menggemaskan di mata dan pedas di telinga. Sebuah perpaduan unik yang barusan Taehyung temukan dalam hidupnya.

"Jungkook." Panggil Taehyung.

"Hmm?" dehaman sebagai balasannya. Kedua mata Jungkook masih fokus memilih beberapa makanan di dalam lemari.

"Kau cantik, Jeon. Mau jadi pacarku?"

Cih, pertanyaan macam apa itu?

Jungkook hanya memandangnya dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Are you serious, Kim?" Jungkook menaikkan salah satu alisnya menatap wajah Taehyung yang kelewat santai saat mengatakan hal tersebut.

"Jika aku tak serius untuk apa aku bertanya?" Taehyung mengangkat bahunya tak acuh. Menyeret kursi makan sebelum mendudukinya.

"Aku suka padamu, jadi kau mau tidak jadi pacarku?" Pria yang lebih tua itu mengetuk meja dengan jemari.

"Kau gila?" tanya Jungkook kembali mengambil bahan-bahan makanan.

"Kau bisa bawa aku ke rumah sakit jiwa untuk membuktikan hal tersebut, Jeon."

Kali ini mungkin Jungkook yang gila karena menanggapi seseorang yang tengah melantur.

"Kau yang suka padaku bukan berarti aku juga memiliki perasaan yang sama sepertimu." Jungkook meletakkan bahan-bahan yang berada di tangannya ke atas meja.

"Siapa yang butuh kau memiliki perasaan yang sama sepertiku. Aku hanya ingin mendengar jawaban pertanyaanku tadi." Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada menatap secara intens kedua bola mata bening milik Jungkook.

"Karena itu, berarti jawabanku tidak." Lagi-lagi Jungkook mendecih ke arah Taehyung. Kedua tangannya yang sibuk menyiapkan bahan masakan kini terhenti dan memilih berdiri di hadapan Taehyung yang terbatasi sebuah meja makan.

Partner in Criminals [vkook]Where stories live. Discover now