Pertanyaan

25.8K 2K 97
                                    


Tae! Top. Kook! Bott!

Ini hanya cerita singkat yang saya tulis untuk menyampaikan sedikit kelu kesah saya terhadap pasangan TaeKook.

Jelas, cerita ini hanya fiksi belaka. Tokoh milik agensi dan orang tuanya.

×Disarankan dengan bgm Hug me - Jung Joonil × (lagu tertera di atas. Silakan diplay)

•terlalu banyak narasi
•tidak jelas(?)
•membosankan
•baku

So..

DON'T LIKE DON'T READ!

<>
Kim Taehyung

Jeon Jungkook

BOYxBOY

.
.

"Hyung, sampai kapan?" lelaki manis berbalut piyama putih dengan bintik-bintik hitam itu akhirnya bersuara, setelah sekian menit dikaluti pikiran yang terus menerornya sejak 7 hari belakangan ini.

Membuatnya tak bisa memejamkan mata, barang 5 detik. Kelopak matanya itu pasti lagi-lagi terbuka, menampakkan mata bulat nan indah.

Lelaki yang dipanggil 'hyung' menatap mata bulat yang mengkilat karena terpantul oleh cahaya lampu, bingung. "Maksudmu?"

Mendudukkan diri dan bersandar pada sandaran kasur.

"Hm.. maksudku, hubungan kita." Ikut duduk dan meletakan kepalanya di dada bidang itu; tempat ternyaman untuknya beristirahat, di kala lelah dengan seluruh kegiatannya.

Mulai melingkarkan tangan pada si manis yang sudah mendapatkan posisi nyamannya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau bukan sedang membahas soal perpisahan'kan?"

"Ck. Hyung, apa itu perpisahan kalau setiap hari, setiap saat, setiap detik aku selalu bertemu denganmu? Jangan bercanda, kita satu grup." Terkekeh pelan. Tangannya sibuk memilin-milin ujung piyama lelaki yang usianya 2 tahun lebih tua darinya.

Menghela napas. "Baiklah manis, jangan bertele-tele. Hanya jelaskan 'sampai kapan'!" mengacak helaian lembutnya.

"Sampai kapan kita harus bersembunyi, hyungie? Aku ingin hubungan yang seperti biasa. Dua manusia yang saling mencintai, saling melengkapi, cinta yang sederhana. Kau mengerti maksudku kan?" ucapnya langsung pada inti. Karena sungguh, 7 hari memendam pikiran yang membuatnya tak bisa tidur semalaman itu bukan hal yang bagus.

Tersenyum lirih mendengarnya. Tapi ia harus memiliki jawaban. Karena bagaimana pun, hubungan nekat mereka juga tanggung jawabnya.

Sebelum menjawab, tak ada salahnya kan membuat lelaki kesayangannya itu semakin nyaman dengan usapan-usapan kecil di kepalanya?

"Dengar Jungkookie,"

Ucapannya digantung. Ia hanya ingin berbicara dengan dua pasang mata yang saling menatap.

"Aku tidak tahu mengapa kau bertanya soal itu, entah mungkin kau jengah dengan hubungan kita yang seperti ini, atau apa."

Suara berat namun halus itu mengisi satu ruangan.

"Kau tahu benar, dari awal kita sudah merancangnya kan? Sampai pada titik ini, sebelum semua terjadi, kita juga sudah membicarakannya matang-matang."

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang