#13

1.2K 80 1
                                    

Mereka semua pun segera berpencar sesuai tugasnya masing masing.

Dyv dan kawan kawan menuju arah timur. Dengan tujuan mencari jamur dan beberapa buah.

Dyv sebenarnya tak tau harus pergi ke arah mana. Karena ia baru pertama kali masuk hutan ini. Ia tak pernah tau letak hutan disini.

"Jadi? Kita mau ke arah mana Dyv?" tanya Rain.

Dyv pun menaikkan kedua bahunya menandakan jika Dyv sendiri tidak tau ke arah mana.

"Trus kenapa kamu yakin ini arah yang benar, sedangkan kamu sendiri tak tau," ucap Retta.

"Feeling saja. Aku bisa melihat beberapa anak panah dari batang pohon disini seolah mereka tau kita akan kemana," ucap Dyv.

Mereka pun terkejut dengan apa yang dikatakan Dyv.

Mereka sontak langsung melihat sekeliling hutan, tepatnya ke semua batang pohon.

Nihil. Mereka tak melihat tanda apa pun di sini.

Memang ini adalah naluri dari seseorang yang mempunyai element tumbuhan.

"Sebentar aku mau nanya dulu, biar kita ngga tersesat," ucap Dyv dan segera pergi ke salah satu pohon tua yang berada di samping kanannya.

Dyv pun berkata seperti tarzan.  Tak ada yang mengerti Dyv berbicara sepatah kata apapun. Mereka hanya menaikkan alis, mereka bingung dengan tingkahnya Dyv.

Tapi, bagaimana pun juga Dyv anggota sahabat mereka yang cukup cerdik.

Dyv pun segera menuju teman temannya.

"Aku tau kita akan kemana ikuti aku," ucap Dyv.

"Berapa lama lagi kita sampai?" tanya Blue.

"Dua kilometer lagi, abis ini kita akan menghadapi dua persimpangan. Nanti kita ambil  persimpangan sebelah kanan. Lalu, kita akan melewati jembatan kayu. Abis itu kita akan melewati hutan yang banyak ranjau. Abis itu kita akan melewati perempatan, nanti kita ambil yang searah utara. Abis itu...." penjelasan Dyv yang terpotong oleh rewelan Rain.

"Udeh, ngga usah dijelasin. Nunda perjalanan aja. Mending kamu berada dipaling depan memimpin perjalanan kita. Pusing tau ga denger arah hutan yang berbelit belit. Udah tau yang namanya hutan sama aja," celotehan Rain.

Dyv hanya merespon dengan senyum pepsodennya itu.

Setelah melewati jembatan. Mereka sekarang berada di hutan yang penuh dengan ranjau.

Dyv pun melihat dengan teliti.

Di sini tidak ada satu pun ranjau yang bisa menjebak kita. Hmm... Atau mungkin ada sekumpulan binatang lapar di sini. Batin Dyv.

Kau benar wahai gadis berambut hijau. Di sini adalah tempat dimana banyak sekali hewan buas. Kau harus berhati hati. ucap salah satu tumbuhan itu.

Jangan sekali kali kau dan teman mu itu membunuh mereka. Karena mereka akan membuat diri mereka membelah menjadi ribuan hewan. Hewan ini sangat lembut menyukai keharmonisan. Ucap pohon satu lagi.

"Hei kalian, ku peringati kalian. Di sini tidak ada ranjau. Jadi kalian harus berhati hati dan usahakan jangan membuat suara apa pun," ucap Dyv.

Mereka semua pun mengangguk pelan.

Beberapa langkah kemudian, Rain benar benar bosan. Dan Rain tak sengaja menendang sebuah batu dan mengenai sebuah gundukan tanah. Lalu, gundukan tanah itu langsung mengeluarkan suara.

Dan ternyata gundukan tanah itu adalah sebuah hewan yang terbuat dari tanah, salah satu hewan itu menggeram kesakitan. Tak lama kemudian, muncul beberapa hewan yang serupa mengelilingi mereka berempat.

Hortensia AcademyWhere stories live. Discover now