Sajak Kata

Kekasihku.

Aku tidak pandai untuk merangkai kata dari apa yang telah tercurahkan dari dalam isi hatiku.
Bahkan aku seringkali tak sanggup berbicara isi hatiku secara langsung di hadapanmu.

Lidah ku terasa pindah memasuki dimensi lain, dan hanya mampu mengartikan isi hati tanpa mampu berbicara.

Terkadang aku merasakan sakit yang teramat dalam, menelan pil pahit kekecewaan. Tapi sering juga aku merasa bahagia, terbang diatas awan sembari memegang setangkai mawar menyaksikan kamu duduk diatas pelangi.

Tapi biarlah, biar hati dan fikiranku sendiri yang menjadi saksi ahli dalam demo besar ini, demo ketika aku berada di sampingmu. Fikiranku Seperti ada perayaan karnaval atau pesta kembang api bertabur bunga.

Ya mungkin hanya itu yang bisa ku umpamakan ketika aku di sampingmu. Tak apa lidahku tak sanggup berucap kepadamu, biar doaku saja yang melambung tinggi dalam dekapan sholatku dan pengharapanku kepada-Nya.