60 [end]

2.5K 213 80
                                    

Lea's side

Gue enggak tau kalau takdir membawa gue sama Arkan menyatu. Gua bahagia sama dia, lebih dari yang semua orang tau. Lebih dari yang semua orang lihat.

Gue mungkin emang cewek yang biasa-biasa aja, enggak ada yang spesial dari gue. Gue enggak pintar, gue enggak cantik, gue enggak baik. Gue cuma cewek biasa yang ngejalanin hidup sesuai dengan kemauan gue.

Tapi Arkan datang ke gue dengan segenap harapannya. Gue akuin semenjak gue sama dia, hidup gue berubah. Dia ngarahin gue ke hal yang lebih baik. Dia nuntun gue buat ninggalin apa yang seharusnya enggak gue lakuin.

Arkan sempurna. Kaya, cerdas, ganteng, baik dan segala yang dia punya enggak bikin dia minder untuk mengakui gue adalah pacarnya. Malah dia kayak bangga bilang ke semua orang gue adalah satu-satunya cewek yang dia sayang.

Tapi Arkan enggak sesempurna seperti yang dikira orang lain.

Keluarganya hancur.

Arkan enggak bisa mendapatkan apa yang anak orang lain punya. Kasih sayang, pelukan hangat, dan kata-kata membanggakan dari orang tuanya belum pernah Arkan rasakan sendiri.

Arkan selalu cerita ke gue semenjak hari itu kalau dia iri sama kedua kakaknya yang bisa mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tua mereka. Ditambah dengan kakak-kakaknya yang enggak pernah akur membuat Arkan semakin merasa kalau dia lahir tanpa diinginkan. Karena dia enggak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki hubungan keluarganya.

Dari sorot matanya, Arkan lemah dan sedih banget. Itu adalah pertama kalinya gue lihat Arkan selemah itu.

Berbeda dengan gue yang meskipun papa udah enggak ada tapi gue tetap bisa ngerasain mama yang selalu perhatian ke gue. Ada juga Ellen yang tiap hari berantem sama gue tetapi tetap bisa nunjukin gunanya dia sebagai adik gue.

Dan gue enggak punya alasan buat ninggalin Arkan.

Hari ini, gue sadar kalau sempurna itu bukan hanya soal fisik dan etika. Hal yang selalu gue iri-in tentang gue yang enggak bisa kayak mantannya Arkan itu bikin gue malu sama diri gue sendiri.

Karena, kadang apa yang kita keluhkan dalam hidup kita adalah apa yang diinginkan oleh orang lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Gue mutusin buat nganterin Arkan ke bandara di hari terakhirnya dia di Indonesia ini. Meskipun gue jalan sendiri pake taksi dan mungkin sedikit terlambat, tapi gue tetap excited banget buat ngantarin dia. Itu semua karena gue harus jaga toko mama sebelum datang ke sini.

perfect [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang