1. • Winwin •

650 37 1
                                    

Jam kosong, pengertian surga bagi anak-anak sekolahan. Dimana jam-jam berharga bersama teman yang sulit di dapat. Saat ini sedang jam kosong tanpa adanya tugas. Gurunya sedang ada kepentingan untuk menemani anak kelas satu untuk pariwisata ke gedung nasional yang hanya dibuka hari ini saja. Dan untuk anak-anak kelas dua, guru yang lain akan menemani agar tidak kesasar.

Di kelas 2—4, anak-anak lakinya sedang berkumpul untuk melakukan game truth or dare. Sedangkan dengan anak perempuannya sedang berkumpul juga tapi melakukan game werewolf atau game mafia. Kedua kubu itu sangat tidak mempedulikan satu-sama lainnya. Tapi, yang namanya cowo pasti ga akan lepas dari kaum perempuan.

Botol minum yang di gunakan untuk menentukan yang terkena truth or dare berhenti di Winwin. Teman-temannya merasa sangat bahagia karena daritadi Winwin belum pernah terkena truth maupun dare dari teman-temannya.

"Winwin, truth or dare?" Tanya Taeyong sebagai orang masih waras ketawanya—soalnya yang lain itu ketawa sampai guling-guling, gebrak meja, tertawa tidak berhenti-henti.

Winwin berusaha menguatkan dirinya agar tidak ikut tertawa ketika melihat teman-teman sekelasnya tertawa semua. "T-truth." Sesaat setelah Winwin menjawab 'truth', teman-temannya langsung berkumpul berbisik-bisik tanpa melibatkan Winwin. Jadi Win-win di tinggal di sebuah lingkungan yang berbeda.

Di sela-sela temannya melakukan hal itu, Winwin memperhatikan kumpulan perempuan yang berada di depan kelas dalam posisi duduk di lantai. Tepatnya, ia sedang memperhatikan seorang perempuan yang telah mencuri hatinya. Namanya Jeon (y/n). Tidak terlalu cantik—biasa saja. Tidak terlalu pintar—tapi 10 besar masuk. Dan tidak suka berinteraksi dengan laki-laki, tapi ia akan sangat aktif jika berinteraksi dengan sesama perempuan.

"Winwin!" Yuta memeluk Winwin dari belakang. Sedangkan nasib orang yang tiba-tiba di peluk itu kaget setengah mati.

Teman-temannya Winwin sudah kembali dan duduk seperti formasi sebelumnya. Taeyongpun menjelaskan pertanyaannya. "Baiklah, kami semua sudah berdiskusi. Winwin, siapa orang yang membuatmu memalingkan matamu dari kami semua?" Winwin terkesikap dengan pertanyaan menjebak itu.

Glek

"Ayo, siapa Winwin?" Tanya Lucas. Semua mata laki-laki tertuju pada Winwin, mereka sangat ingin mengetahui jawabannya. Muka Winwin memerah secara perlahan. "J-Jeo—

Kringgg

"Ayo! Siapa Winwin?!" Yuta yang di sebelahnya begitu bersemangat untuk menanyakan orang yang disukai teman dekatnya ini. Ketika Winwin hendak menjawab lagi, tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya. Winwinpun menoleh.

"W-winwin, ini kertas ulanganmu." Ucapmu, orang yang ia sukai. Setelah kertas itu berada di tangan Winwin, kamu langsung mengambil tasmu dan keluar dari kelas. Semua perempuan sedang membagikan kertas ulangan kepada pemiliknya masing-masing. Tapi karena jumlah perempuan dan laki-lakinya sama, jadi setiap perempuan harus memberikan satu kertas ke pemiliknya.

Kebetulan, tadi kamu mendapatkan ulangan milik Winwin. Jantungmu berdebar-debar membaca namanya. Mukamu juga menjadi memerah ketika harus memberikannya. Maka dari itu kamu langsung kabur keluar kelas.

Teman-teman Winwin melihat kejadian itu dan mereka menahan tawanya karena menurut mereka, Winwin ketika malu sangatlah lucu. Apalagi di tambah dirimu yang juga malu-malu di depan Winwin. Bisa-bisa Winwin akan dikerjai teman-temannya kalau seperti ini jadinya.

Mark yang pertama tersadarpun menengahi mereka untuk pulang. "Ayo pulang, gamenya sudah berakhir." Bukannya mematuhi temannya itu, yang lain malah sibuk untuk menggoda Winwin. Beruntung anak-anak perempuan sudah pulang semua.

Happy End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang