6. • Jaemin •

247 21 0
                                    

Ketika aku sedang menggerjakan tugas yang di berikan secara berkelompok, tiba-tiba saja aku ingin ke toilet. Saat ini, gurunya sedang ada rapat sehingga kami di berikan banyak tugas. Akupun meminta izin ke teman sekelompokku lalu ke ketua kelas bahwa aku mau ke toilet dulu.

Akupun berjalan ke toilet perempuan dengan tenang. Tapi sepertinya aku melihat suatu hal yang salah disana. Aku memincingkan mataku. Itu... laki-laki lagi mengintip? Ohh iya, kan tadi kelas 1—4 baru saja selesai olahraga. Bisa gawat kalau ini di biarkan.

Aku mendekati orang itu dari belakang dan langsung menarik telinganya. Orang itu berteriak kesakitan. "AAAA, lepaskan. Sakittt!" Setelah orang itu berbalik, ia terlihat sangat terkejut melihatku. "K-kamu (y/n)?" Kini gantian, akunya yan terkejut. Darimana dia tahu namaku sedangkan aku ini tidak populer sama sekali?

"Heh, kamu tadi mau mengintip ke toilet perempuan ya?!" Bentakku padanya. Sedangkan orang itu cengengesan mendengarku membentaknya. "Dasar anak tidak tahu adat. Kamu ini orang mesum apa gimana?" Yang di tanya malah ketawanya semakin menjadi-jadi.

"Kalau aku mesum untuk mencarimu, bagaimana?" Aku menatapnya malas. Otaknya sudah tercuci...

"Sudahlah, jangan di lakukan lagi. Aku mau ke toilet." Aku berjalan ke sebelah orang itu untuk bisa ke toilet perempuan. Tapi sebelum itu terjadi, orang itu malah berjalan juga ke arah yang ingin ku ambil. "Apalagi sih?" Ia tersenyum manis lalu menjulurkan tangannya—seperti mau bersalaman denganku.

"Namaku Na Jaemin. Kamu?" Aku menatapnya bingung sekaligus sinis. Orang ini mau apa?

"Minggir, aku mau ke toilet." Aku kembali berjalan ke sisi sebelahnya yang kosong. Sebelum aku melangkah lebih jauh, orang itu—Jaemin, menghalanginya lagi. "Eits, kamukan belum membalas jabat tanganku ini. Siapa namamu?" Ucap Jaemin.

Akhirnya aku terpaksa memberitahu namaku. Tanpa membalas jabat tangannya aku mengatakan nama lengkapku. "Oh (y/n)." Jaemin tersenyum puas lalu memberiku jalan ke toilet perempuan. Setelah aku masuk, ternyata toiletnya sudah kosong melompong. Akupun masuk ke salah satu bilik terdekat.

Setelah aku ke toilet, aku segera kembali ke kelas lagi. Salah satu temanku begitu penasaran denganku yang ke toiletnya lama sekali. Sambil menulis soal dan jawabannya, akupun memberitahu mereka.

"(y/n), tumben kamu kok ke toiletnya lama sekali? Bukannya kamu tipe orang yang ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan ini ya?" Tanya salah satu temanku. Sedangkan temanku yang lain, yang fokus pada pekerjaannya pun jadi ikut penasaran. "Iya, bener tuh. Kenapa?"

"Ohh itu tadi aku ngeliat ada laki-laki lagi ngintipin toilet perempuan terus aku menjewer telinganya. Terus pas aku mau masuk ke toiletnya, dia malah kaya berhentiin aku sambil nanya-nanya nama aku." Salah satu temanku menghentikan pekerjaannya yang sedang menulis.

"Kamu tahu siapa namanya?" Aku berpikir sebentar untuk bisa mengingat namanya. "Namanya... Na... Na... Na... Na Jaemin!" Temanku yang bertanya siapa namanya tadi sempat kaget. "(y/n), Jaeminkan orangnya suka ngerdusin perempuan. Ngapain kamu ladenin?"

"Dianya duluan yang ngehalangin jalanku ke toilet sih." Akhirnya akupun kena ceramah tentang Jaemin ini. Lagian juga aku tidak akan bertemu dengannya lagi kok.

Selama teman-temanku menasehatiku sambil menulis, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang. Ketua kelas meminta semua murid untuk mengumpulkan tugasnya. Selesai atau tidak yang penting di kumpulkan—itu bukti bahwa mereka mengerjakan.

Setelah itu, aku segera membereskan barang-barangku untuk pulang ke rumah. Tapi entah kenapa koridornya begitu sesak hari ini. Apa karena tiga angkatan di pulangkan di waktu yang bersamaan ya?

Happy End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang