Pulang

112 26 25
                                    

Langit sudah berubah warna menjadi hitam.Diatas motor, Freyni tampak gelisah yang Reynan lihat dari spion motornya. Ntah apa yang tengah Freyni pikirkan sekarang.

"Lo kenapa?? Kok gelisah banget?" namun pertanyaan Reynan tidak di jawab oleh Freyni. Reynan tahu apa yang tengah Freyni pikirkan sekarang. Perempuan di belakang punggungnya itu tengah takut.

"Frey... Freyni..." Reynan mencoba memanggilnya namun Freyni tetap sama seperti tadi. Laki-laki berbalut jaket bomber berwarna hijau army juga ikut diam. Kedua tangannya memegang stang motor untuk mengendalikan kendaraannya.

  Flashback

Freyni baru selesai memakan bakso. Tiba-tiba handphone Freyni berbunyi, pertanda ada panggilan yang masuk. Freyni melihat nama panggilan yang tertera di ponselnya itu 'Bang Agam ngeselin😈'. Dengan cepat Freyni menekan tombol berwarna hijau itu mengarah ke kanan.

"Iya halo bang"

"Frey, lagi di mana?? Kok jam segini belum pulang?" tanya Agam yang bernada khawatir.

"Iya bang ini udah mau pulang" jawab Freyni yang gelabakan.

"Posisi lo sekarang ada di mana ? Biar abang Jemput!!"

"Nggak usah bang, Frey udah deket komplek kok. Ini udah otw pulang, abang tenang aja dulu, Ok.. 5 menit Frey nyampek." Freyni tengah tergesah-gesah membereskan barangnya yang berada di atas meja dan memasukkan kedalam tas hitam milik Freyni, dengan mengepit ponselnya di pipi yang  bergaya teleng ke kanan.

"Frey cepet ya! Papa udah pulang."

"Mati gue! Bang boleh mintak tolong bukain pintu belakang, biar Frey masuk lewat sana aja. Ya udah ya bang, Frey tutup. assalamualaikum" jemari Freyni menekan tombol merah.

Freyni lantas menarik tangan Reynan dan membuat laki-laki itu berdiri dari duduknya. Reynan hanya melirik tangan Freyni yang memegang tangannya.

"Ayo dong Rey bantu gue." paksa Freyni dengan menarik tangannya Reynan.

"Bantuan ngapain??"

"Anterin gue pulang. Cepet!!" lantas Freyni menarik kembali tangan Reynan.

Mereka berdua keluar dari warung bakso dan menuju ke kendaraan Reynan yang di letakkan di pinggir jalan. Wajah Freyni tampak gelisah dengan jelas. Bibirnya sedikit pucat dan saat perempuan itu naik ke motor dengan memegang bahu Reynan sangat terasa jika tangan Freyni gemetar.

***

Mereka akhirnya tiba di rumah besar dan bernuansa mewah.Rumahnya juga bersih dengan penataan taman yang rapi dan berada di samping tangga rumahnya Freyni. Reynan memandang rumah yang ada di depannya itu. Laki-laki itu merasa mengenal rumah ini dan sosok laki-laki yang tengah duduk di tangga rumah bagian atas dengan menggunakan celana jens pendek dan baju kaos hitam polos. Mungkin laki-laki itu adalah orang yang menelpon Freyni tadi.

Dengan cepat Freyni turun dari motor dan menghampiri laki-laki yang berada di tangga itu.

"Bang bener papa udah pulang??" tanya Freyni saat menghampiri Agam, kakak kandung Freyni.

"Hm.. Iya papa udah pulang. Hari ini papa pulang cepet"

Sedangkan Reynan masih duduk di atas motor besarnya. Laki-laki dengan mengenakan jaket bomber itu ingin pergi dari rumah Freyni. Namun dirinya tidak enak hati jika tidak berpamit untuk pulang.

Agam menatap serius laki-laki yang mengantar Freyni pulang. Dan menghampirinya dengan menuruni beberapa anak tangga. Namun Reynan hanya tenang dan melemparkan senyuman kepada Agama. "oh lo... Gue kira tadi siapa?? Apa kabar lo Rey?? Udah lama ya kita nggak nge-band bareng sama kumpul?"

ReynanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin