Part 4 Mini Chapter

924 30 0
                                    

Thariq: Oh.. Jadi udah berani kasih kasih surat ke Fatim ya?
Saaih: Apaan sih Bang, Tim, ini bukan Abang kali yang kasih. Jangan GR!
Fatim: T-tapi kan, ini tulisannya Saaih Halilintar? Itukan, bang Saaih.
Thariq: Anak nakal ke geeran, ngakak gue liatnya.
Fatim: Yaudah, yaudah! Ini emang bukan dari Abang, dan gak tau dari siapa. Atim buang aja.

Fatim menuju tempat sampah di pojok, dan membuang surat itu, dia melampiaskan kesalnya atas ucapan Thariq.

Saaih: J-jangan dibuang Tim.. (batin).
Saaih: Akh! Bang Thor sih!
Thariq: Lah? Napa? Kok lu malah marahnya ke gue? Katanya bukan dari elu!
Saaih: Gimana sih Ih! Bisa aja keceplosan! (batin).
Saaih: Eh i-ya iya maaf Bang, lagi gak fokus.
Thariq: Bener bukan dari lu kan?
Saaih: Iya gak kok.

Fatim kesal, dia merasa dipojokkan oleh semua saudaranya. Ketika dia naik ada Sohwa dan Sajidah ditangga.

Sohwa: Eh, dia, met ultah anak nakal!
Sajidah: Kak apaan sih? Fatim baik ya, dia gak nakal.
Sohwa: Kenyataannya nakal, didepan kamu, baik. Halah.
Fatim: Gak papa, makasih ya Kak.
Sohwa: Aku aja ga ikhlas ngucapinnya, gapapa sih kalo mau bilang makasih.
Fatim tersenyum. Diapun naik ke kamarnya.

Fatim: Setidaknya.. Kak. Sohwa sudah mau ngucapin meski dengan kata-kata anak nakal. Aku tak peduli, yang jelas dia mau mengucapkannya, tak peduli jika itu tidak ikhlas.
--
Someone: Tim?
Fatim: (menengok). K-Kak?!

WHO KNOWS LOVE MEWhere stories live. Discover now