Part 6 : Minta Maaf

1.1K 45 16
                                    

Fatim : "Atim mau. Kak Jidah minta maaf ke Kak Sohwa."

Sajidah : "Hah? Kan dia yang salah, Tim. Kenawhy kakak lagi?"

Fatim: "Yang salah Kakak. Kakak udah ngebentak ka Sohwa. Maaf ka Jid, kakak harus sopan sama yang lebih tua."

Sajidah : "Makasih ya Tim. Begitu banyak, kamu ajarin ke Kakak. Kakak emang gak pernah ngerti."

Fatim: "Sama-sama. Udah ya, kakak temuin ka Sohwa."

Sajidah mengangguk. Diapun keluar kamar dan mencari keberadaan Sohwa.

--
Iyyah yang kebingungan melihat Sajidah yang daritadi mondar-mandir pun akhirnya menanyakan.

Iyyah: "Ka Jidah lagi nyari apa?"

Saaih: "Ka Jidah mah lagi nyari biji beras." tiba-tiba ikut berbicara.

Sajidah: "Yeu! Kok biji beras sih Ih? Ga nyambung."

Saaih: "Nyambung aja sih. Kak Jidah kan, kalo sebiji beras ilang. Ngamuknya kemana-mana."

/ka Jidah emang ngitung per bijinya? Wkwk./

Iyyah: "Lah, ka Jidah itung bijinya? Sebanyak itu? Ampe Aih tumbuh rambut gaakan selesai."

Saaih: "Kok jadi Aih?"

Iyyah: "Iya ya, Aih kan botak mulu. Kapan ada rambutnya kaya dulu lagi?"

Sajidah: "SSSTT! Malah bahas botaknya Saaih. Kakak tuh lagi cari, Kak Sohwa. Kemana dia?"

Iyyah: "Oh, ka Sohwa mah. Pergi tadi kayaknya."

Sajidah: (kaget). "Pergi? Kemana? Sama siapa?"

Saaih: "Ciye pengen ikut. Nanya mulu sih."

Sajidah: "Diam kau!"

Iyyah: "Ka Sohwa pergi sama temennya sih. Katanya ke PIM."

Sajidah: "Udah lama?"

Iyyah: "Gak sih, 7 detik yang lalu kayaknya."

Sajidah: "IYYAH! Jangan bercanda dongg, ampun Yah.."

Iyyah: "Hehe.. Iya Ka, perginya 30 menit yang lalu."

Sajidah pun kembali naik ke kamarnya, dia akan menunggu sampai kakaknya itu datang.

Fatim: "Mana Ka Sohwanya? Udah?"

Sajidah: "Ngga, nanti. Ka Sohwa pergi sama temennya."

Fatim: "Oh ya udah. Atim ke kamar dulu ya Ka. Btw, buku ka Sohwa tadi Atim rapiin, hehe. Gaenak liatnya berantakan."

Sajidah: "Hehe. Iya. Makasih ya Tim."

Fatim: "Sama-sama. Inget, temuin ka Sohwanya ya Ka."

Sajidah: "Siap."

Setelah menunggu hingga cukup lama, Sohwa akhirnya datang setelah pergi dengan temannya.

Dikamar mereka, Sohwa dan Sajidah hanya diam-diam an. Tidak ada yang berbicara.

Sajidah: "Kak.." memecah keheningan.

Tidak ada jawaban dari Sohwa, dia hanya fokus ke layar HPnya. Tanpa memerdulikan ucapan adeknya itu.

Sajidah: "Kak, Jidah mau minta maaf ya, tadi Jidah gak sopan sama Kakak,"

Sohwa: "Hm." jawabnya pendek.

Sajidah: "Maafin Jidah ya Kak, gak seharusnya Jidah ngomong kayak gitu."

Sohwa: "Hm." masih dengan jawaban pendeknya.

Sajidah: "Kakak maafin enggak?" mendekat duduk kearah Sohwa.

Sohwa: "Ya, intinya. Baguslah, kamu udah sadar kesalahanmu."

Sajidah: "I-iya Kak.. Jidah tau, Jidah minta maaf. Kakak maafin?"

Sohwa: "Hm. Iya iya. Tapi, jangan diulangin lagi. Kamu bisa ngebentak Kakak, demi ngebela Fatim aja?"

Sajidah: "Maaf Kak, Jidah tau itu salah.  Dan berlebihan."

Sohwa: "Tuh tau, kalo berlebihan. Makannya, kalo Kakak bilangin, jangan ngebantah."

Sajidah: "Iya Kak. Jadi Kakak maafin?"

Sohwa: "Iya deh, Kakak maafin."

Tiba-tiba, ada suara dari kamar sebelah..

.... : "Kenapa sih kamu kayak gini?! Inikan punya, Kakak!"

-
Hai gengs im comeback wkwk.
Maaf kalo part yg ini pendek, huhu :(
Semoga enjoy ya baca ceritanyaa:)
Semangat!

semangat apa?

Semangat apa aja wkwk. Apaan sih. Ga nyambung. Yaudahlah ya,

JANGAN LUPA VOTE & COMMENTnya Guys!  🙌🏻

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WHO KNOWS LOVE MEWhere stories live. Discover now