6

102K 2.8K 35
                                    

Pagi ini alana sedang sarapan pagi dengan keluarga iqbaal. Entah lah perasan alana saat ini sedang tidak enak. Perutnya juga sedang tidak bersahabat sedari tadi pagi alana merasakan mual yang sangat menganggunya.

"kamu gak usah turun sekolah aja alana" wajah iqbaal sangat kahwatir melihat wajah alana yang sangat pucat.

"gak bisa aa aku kan ujian" lagi dan lagi alana selalu menolak.

"yaudah kalo gitu aku gak jadi ke kantor aku temenin kamu di sekolah aja ya.

"ya terserah aa aja deh uhek uhek" alana langsung berlari ke kamar mandi untuk yang kesekian kalinya.

"aa boleh aku minta belikan Jeruk asem, lagi pengen banget a tapi yang asem ya jangan yang manis"

Permintan alana pun sangat aneh-aneh. Semalam aja iqbaal di sibukan Dengan permintan alana yang meminta martabak keju setelah di belikan bukanya di makan malah alana tidur dengan Nyenyaknya.

Sebelum sampai di sekolah iqbaal menyempatkan mampir di toko buah terdekat dengan sekolah. Setelah mendapatkan jeruk yang asam alana langsung menyantapnya dengan nikmat seperti tak ada rasa asam.

"alana itu gak asem ya aku yang cium aromanya aja sampe nelen ludah gini" alana hanya bergelng saja.

Setelah selesai mengikuti semua ujian praktek. Iqbaal memutuskan untuk langsung pulang ke rumah mereka saja karna kondisi alana yang gak memungkinkan. Iqbaal juga sudah memanggil dokter untuk memriksa keadaan alana.

"bi buatin alana jus jeruk ini ya di peras aja jangan pake gula kasi es batu ya" bibi menerima kantung pelastik dari iqbaal.

"alana sakit baal" tanya zidny yang berada di meja makan.

"kamu udah makan ayo makan bareng aku baal" iqbaal hanya bergeleng dan meningalkan zidny sendiri di meja makan.

"non yakin ini gak di kasih gula ini asem banget loh non bibi aja tadi sampe merem merem"

Alana hanya tertawa melihat bibi yang menirukan bagai mana dia merasakan jeruk itu.

"aku kalo minum ini jadi hilang mualnya bi" kata alana

"wah bearti non lagi hamil nih soalnya mamah non juga dulu gitu kalo ga makan yang asem pasti mual" iqbaal langsung berdiri dan menghampiri istrinya.

"kamu hamil alana" tanya iqbaal mengelus rambut alana.

"hemmn gatau aa"

"non kapan terakir menstruasi" pertanyan bibi mampu membuat ala aberfikir.

"terakhir sih hemmm....... Astaga iya bi bulan ini aku belum dapet dan udah telat dua minggu" tak lama ponsel iqbaal berbunyi.

"sekarang"
.....
"tapi gue gak bisa alan sakit"
.......
"yaudah gue kesana sekarang"

Alana menatap iqbaal yang saat ini sedang menatapnya.

"gapapa aa kan ada bibi juga lagian kan bentar lagi dokternya datang" iqbaal memeluk istrinya cukup erat sekali.

"bi jagain alana ya kalo ada apa2 hubungi saya secepatnya" bibi hanya mengangguk.

Setelah dokter memeriksakan alana dan memberi beberapa vitamin dan obat buat menahan rasa mual akibat kehamilanya. Ya tadi dokter sempat menyuruh bibi untuk membeli tas kehamilan dan hasilnya adalah positif. Yah alana di nyatakan positif hamil. Senang dan bingung, senang karna merekan akan mempunyai anak. Bingung karna alana masih bersekolah sekitar 4 bulan lagi dan dalam waktu 4 bulan itu perut alana pasti akan membesar.

Saat dokter sudah pulang alana memilih untuk menikmati udara sore di halaman belakang. Alana berdiri di pinggir kolam dan bibi tetap setia mengawasi alana dari dapur.

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Where stories live. Discover now