73. Diterima Apa Adanya

91.7K 12.2K 4K
                                    



"Eh minta menu dong gue mau makan," kata Haylie mendudukkan diri ke meja. Tapi jadi menoleh, "napa dah Yong meja lo misah, lagi dimusuhin?" tanyanya pada Theo yang menoleh malas.

"Lagi galau," kata Yoyo menjawabi, masih duduk di pasir depan bersama Wondi. "Ceweknya online tapi nggak jawabin chatnya."

"Diem, Sat," umpat Theo tajam. Menendang kecil pasir ke arah Yoyo karena tak ada barang terdekat yang bisa dilempar.

"Coba Yong ngode dulu sini gue masukin akun gue," kata Yena maju mengacungkan hape. "Pasti diliat, Yong."

"Dia mah nggak kayak Jepon yang kalau berantem ngode di sosmed," kata Haylie menerima menu dan membukanya.

"Udahlah kabarin aja Failinya langsung," kata Hanin menyeletuk. "Bilang lo kelelep kek apa kek biar dia datang."

Yoyo dan Wondi yang duduk di depan saling lirik, diam saja tak ikut berkomenatr walau Yoyo menahan senyum mendengar itu. Hanna dan Rosi pura-pura tak dengar dan sibuk melahap kentang goreng.

Yena yang tak tau menahu mengangkat hape lagi, "nih nih gue rekam," katanya memajukan diri membuat Theo menatapnya tajam mengusir.

Hanin ingin nimbrung lagi, tapi mendengar sesuatu ia menoleh. Melebarkan mata melihat Jane dan Jevon sudah kembali. "Lah nyusul???"

Suara itu membuat Yena terkejut, membalikkan tubuh melihat ke arah yang dipandang Hanin. Gadis berambut bob itu terkejut. Melebarkan mata melihat sosok jangkung Eno datang dengan jaket denim selangkah di belakang Jevon yang memimpin di depan.

"Widihhhh formasi lengkap eh kita udah kayak power rangers mau gabung jadi robot raksasa," kata Haylie sudah meracau tak jelas.

"No, bukunya nggak dibawa? Besok mau ulangan," kata Jaebi menyindir membuat Eno hanya memberikan lirikan sinis ke arahnya.

"Belajar lewat hape lah pake wikipedia," celetuk Jevon santai.

Theo memandangi itu, melirik Yena yang membalikkan tubuh lagi. Merunduk dengan pipi merona sok memandang ke layar hape. Theo yang berhadapan dengannya jadi melengos. Kadang juga merasa enek kalau teman kelasnya sudah saling malu-malu satu sama lain gini.

"EH FAILI!" sapa Rosi dengan nada nyaring tiba-tiba, membuat Theo terkejut setengah mati. Refleks langsung memiringkan kepala ingin melihat dari balik tubuh Yena, membuat teman-temannya jadi geli sendiri melihat Theo tak bisa mengendalikan diri begini.

Faili terkejut namanya disebut tiba-tiba. Ia yang di belakang Jane ingin bersembunyi jadi merutuk saat tatapan Theo bertemu dengannya. Gadis itu berhenti, sudah nekat ingin berbalik lagi untuk pulang saja karena saat sampai di parkiran tadi Eno sudah memberi tau kalau Jane dan yang lain sengaja agar Faili datang.

Jane langsung meraih lengan Faili, menariknya berjalan cepat menghampiri meja di tepi pantai itu.

"Woi si Eno kasih menunya dong elahhh masa bengong aja," kata Yoyo tiba-tiba, berdiri dan rusuh membuat yang lain mengerjap sadar belagak sibuk pada aktifitas masing-masing.

"No mau ikut main sana nggak? Jumpalitan noh," kata Hanna menunjuk ke arah permainan Aqua Fun. "Basah-basahan."

Jane ingin membuka suara, tapi perhatiannya teralih. Langsung melepas Faili begitu saja dan mendekat, "He Won! Jangan tidur di pasir!" kata Jane menepuk bahu Wondi memarahi karena cowok itu sudah ingin mengambil posisi berbaring saat ditinggal Yoyo barusan.

Faili jadi merutuk kini berdiri di depan Theo. Yena sudah bergabung ke meja sebelah, join bareng Hanin ke ujung. Rosi malah sibuk menarik Eno untuk masuk ke kamera snownya lagi. Haylie masih berkoar-koar makanan apa yang enak menanyakan saran Yoyo. Wondi ditarik Jane agar berdiri sementara Jevon meraih es kelapa Jane tadi memakani potongan kelapanya.

2A3: Perfect Classmates (hiatus)Where stories live. Discover now