Chapter 25

316 156 14
                                    

Jung rae woo mengetuk pintu kayu jati besar di hadapannya.
Tidak ada jawaban.
Dia melihat di pinggir pintu terdapat tombol bel.
Tangannya hendak menekan tombol itu sampai dia mendengar seseorang membukakan pintu,membuat dia mengurungkan niatnya untuk menekan bel tersebut.

Kai melihat pria di hadapannya dengan bingung.
"Maaf pak?anda mencari siapa?"
Dia memperhatikan Jung rae woo dari atas hingga ke ujung kaki,merasa pernah melihatnya,Kai masih berusaha mengingat dimana dia pernah bertemu dengan pria ini.

Jung rae woo mengulurkan tangan kehadapan Kai sembari tersenyum ramah.
"Saya Jung rae woo,waktu itu saya pernah datang ke sini untuk mencari Park chanyeol."

"Park chanyeol?" Tanya Kai sambil menaikkan kedua alisnya.

"Iya."

"Maaf pak jika anda masih bertanya Park chanyeol ada dimana,saya benar-benar tidak tau,anda tidak seharusnya mencarinya ke sini." Kata Kai dengan sekali napas,tangannya langsung memegang gagang pintu,hendak menutupnya.

Dengan sigap,Jung rae woo menahan pintu tersebut.
"Tidak,kali ini saya bukan mencarinya,bisakah anda mendengarkan saya bicara terlebih dahulu?"

Kai menghembuskan napas dengan kesal.
Ayolah dia benar-benar tidak ingin berurusan dengan pria bermarga 'Park' itu lagi.

Jung rae woo mengeluarkan secarik amplop berwarna putih dari dalam tas nya kemudian mengulurkan amplop tersebut kepada Kai.
"Aku ingin kau menyampaikan ini kepada Joo eun jin."

"Apa ini?"

"Kau tidak boleh membukanya sebelum Eun jin membukanya terlebih dahulu." Jung rae woo menutup tas nya kembali kemudian tersenyum tipis ke arah Kai.
"Berjanjilah kepadaku."

"Aku tidak akan berjanji jika kau tidak bisa menjamin isi amplop ini tidak akan menyakiti Joo eun jin." Kata Kai sambil menghadapkan amplop tersebut kehadapan Jung rae woo.

"Kau bisa bunuh aku jika itu menyakitinya,aku yakin itu adalah hal yang diinginkannya selama ini." Tutur Jung rae woo lalu berdeham pelan.
"Kalau begitu aku pamit dulu,beritahu kepada Joo eun jin jika dia membutuhkan informasi lebih lanjut dia bisa langsung menghubungi nomor yang ada di dalam amplop itu."

Jung rae woo membungkukkan tubuhnya kepada Kai,kemudian pergi meninggalkan Kai yang masih diam seribu bahasa.
Kai menatap lekat amplop yang digenggamnya lalu membaliknya,terdapat segel di sana,jika dia membukanya Joo eun jin akan langsung mengetahuinya.
Sungguh,dia bisa mati penasaran jika harus menunggu Eun jin pulang hanya untuk mengetahui isi amplop ini.

Kai melihat punggung Jung rae woo yang semakin menjauh dan masuk ke dalam mobil,meninggalkan rumah Eun jin.
"Aku benar-benar harus menunggu Eun jin." Gumam Kai lalu menutup pintu dengan perlahan.

                                        ***

Chanyeol menghempaskan tubuhnya ke sofa ketika dia baru saja sampai di dalam apartment miliknya.
Dia menatap ke arah langit dengan pandangan kosong,berusaha menjernihkan segala pikirannya sekarang ini.

"Kau sudah pulang?"
Jung rae woo duduk di samping Chanyeol.

"Hyung tidak bertanya aku dari mana?"

"Lokasi syuting Sandara?" Kata Jung rae woo sambil mengangkat bahu acuh tak acuh.

Chanyeol menyipitkan matanya ke arah Jung rae woo lalu bangkit dari tidurnya.
"Hyung tidak pernah melihat Sandara berkencan dengan siapapun?"

The Darkness Inside uWhere stories live. Discover now