Part 8

4.1K 311 3
                                    

Setelah menunggu beberapa jam. Yoongipun perlahan mulai membuka matanya. Badannya terasa sedikit membaik.

Samar-samar Yoongi mendengar suara seseorang diruangan tempatnya terbaring lemah.

"Kookie dimana ahjussi dan ahjumma Min? " tanya jimin yang duduk di sofa ruangan tersebut.

"Mereka kembali ke kantor hyung" jawab Jungkook seadanya.

"Wae? Bukankah~" ucapan Jimin terhenti saat mendapat isyarat dari Seokjin untuk diam.

Yaaa Seokjin tau suasana hati Jungkook saat ini,  dan ia tidak ingin memperburuknya lagi dengan pertanyaan adiknya.

"Tidak apa hyung,,  ya..  Mereka selalu seperti itu.  Mereka lebih mementingkan pekerjaannya" jelas Kookie berusaha tersenyum.

"Kookie..  Pasti ada alasan kenapa mereka melakukan itu. " jelas Seokjin.

Tanpa mereka sadari bahwa Yoongi mendengar obrolan mereka.

Pembicaraan mereka terua berlanjut hingga "Ughh... " ringis sesorang mengalihkan perhatian mereka.

Yoongi menyentuh kepalanya dan sesekali meringis. Namja yang tadinya duduk kini menghampiri Yoongi.

"Hyung..  Bagaimana keadaanmu? "
Tanya Jungkook dan yang lainnya.

Hanya dibalas dengan senyuman dari balik alat bantu oksigen yang dipasang pada hidungnya.



Seokjin menuju ke suatu ruangan dengan tulisan pada pintu atas nama 'Dr. Namjoon' ya dokter yang menangani Yoongi sekaligus sahabat Seokjin.

Seokjin Pov~

'Tok.. Tokk.. '

"Masuklah" perintah dari seseorang di dalam ruangan tersebut.

"Eohh..  Hyung duduklah.. ada apa kau menemuiku?  Apa kau merindukan ku eum??"  Goda Namjoon padaku.

"Aishh.. Kau ini"

"Lalu? "

"Aku hanya ingin bertemu dengan sahabatku!  Apa itu salah eoh?  Baiklah aku akan pergi"

"Kkk~ hyungg.. Kau seperti anak kecil... Aku hanya bercanda..  Jangan marah ne? Ucapnya sambil tertawa meledek.

"Bagaimana kabar mu?  Kau tidak pernah menghubungiku saat kau di Singapura. Dan sekarang?  Saat kau kembali ke Korea kau bahkan tidak pernah mengunjungi ku!!.  Kesalku pada Namjoon dan memalingkan wajahku.

"Mianhaeyo Seokjinahh.. Aku sempat kehilangan ponselku saat di Singapura. Dan aku tidak tau nomor ponselmu..  Apa kau tau?  Aku merindukanmu ... " Dan sontak perkataannya itu membuat pipiku memerah. Dan sesekali mengalihkan pandanganku.

"Kkkhh~.. Kenapa wajahmu merona?" ledek Namjoon sambil tertawa.

"Aku juga merindukanmu " jawabku. Namjoon tertawa geli.

"Namjoon, aku ingin bertanya pada mu. Tapi kumohon jawab dengan jujur"

"Baiklah hyung,,  apa yang ingin kau tanyakan eum? " tanya Namjoon penasaran padaku.

"Soal Yoongi"

Entah kenapa saat aku menyebut nama Yoongi tiba-tiba wajah Namjoon sedikit memucat. Apa yang ia sembunyikan?

"Namjoonn??! " panggilku menyadarkan Namjoon yang melamun.

"NAMJOON?!! "

"Eoh..  Nee?  Mianhae hyung.. "

"Apa ada yang kau sembunyikan dariku? " tanyaku penasaran.

"A-anii hyung..  Tidak ada yang aku sembunyikan.. "

"Baiklah..  Namjoon?!  Apa yang sebenarnya terjadi pada Yoongi?  Jungkook bilang Yoongi hanya kelelahan,  apa itu benar?  Jika ia hanya kelelahan kenapa tiba-tiba kondisi nya tadi separah itu? Dan akhir-akhir ini tanpa sengaja aku melihatnya meminum beberapa obat-obatan, dan menurutku itu bukan obat biasa. Sebenarnya Yoongi mengidap penyakit apa? "

Dan pertanyaanku itu membuat wajah namjon makin memucat.

"Hyung..  "

"Katakan Namjoonahh"

"Yoon~ "Dokter pasien di ruangan 114 membutuhkan pertolongan" panik seorang suster dari arah pintu dan memotong pembicaraan kami.

"Nee..  Kajja aku akan memeriksanya". Namjoon segera keluar dan meninggalkanku di ruangannya.

Seokjin Pov End.



Namjoon pov

'Tok.. Tokk... ' seseorang mengetuk pintu di ruanganku.

"Masuklah " pintaku.

Pintu terbuka dan menampakkan Seokjin.

"Eoh.. Hyung duduklah..  Ada apa kau datang menemuiku?  Apa kau merindukanku eum?" godaku pada seokjin.

"Aishh..  Kau ini" kesal Seokjin. Kami berbincang-bincang sambil sesekali tertawa.  Hingga perkataan Seokjin membuat ku sedikit terkejut.

"Namjoon, aku ingin bertanya pada mu. Tapi kumohon jawab dengan jujur" ucapnya dengan wajah serius.

"Baiklah hyung,,  apa yang ingin kau tanyakan eum? " tanyaku penasaran pada Seokjin.

"Soal Yoongi"

DEGG

Entah kenapa saat Seokjin mengucapkan nama Yoongi tiba-tiba aku merasa bersalah, menyesal.  Yaa,,  mungkin karena aku menyembunyikan hal yang seharusnya diketahui oleh keluarga Yoongi.

Aku hanya bisa diam mematung dan aku rasa wajahku mulai memucat.

"Namjoonn??! "

"NAMJOON?!! " panggil Seokjin menyadarkanku.

"Eoh..  Nee?  Mianhae hyung.. "

"Apa ada yang kau sembunyikan dariku? " tanyanya penasaran.

"A-anii hyung..  Tidak ada yang aku sembunyikan.. "

"Baiklah..  Namjoon?!  Apa yang sebenarnya terjadi pada Yoongi?  Jungkook bilang Yoongi hanya kelelahan,  apa itu benar?  Jika ia hanya kelelahan kenapa tiba-tiba kondisi nya tadi separah itu? Dan akhir-akhir ini tanpa sengaja aku melihatnya meminum beberapa obat-obatan, dan menurutku itu bukan obat biasa. Sebenarnya Yoongi mengidap penyakit apa? " Seokjin bertanya secara detail. Dan aku hanya bisa diam dan menunduk.

Bukankah orang sepertiku tidak pantas disebut dokter.

"Hyung..  " ucapku setenang mungkin.

"Katakan Namjoonahh"

Aku berusaha untuk mengatakan semuanya,  saat akan menjelaskan soal Yoongi tiba-tiba sebuah suara mengalihkan perhatian kami.

"Yoon~ "Dokter pasien di ruangan 114 membutuhkan pertolongan" panik seorang suster dari arah pintu dan memotong pembicaraan kami.

"Nee..  Kajja aku akan memeriksanya". Aku segera berdiri dan pergi meninggalkan Seokjin yang masih diruanganku.

'Maaf Seokjin,, aku belum bisa mengatakan yang sebenarnya. Karna Yoongi yang memaksaku untuk tidak mengatakan pada siapa-siapa tentang penyakitnya'.  Lirihku dalam hati.

Namjoon Pov End



Makin gajee??
Banget!!.. 

'Entah semua inspirasi di otak hilang tiba-tiba. Dan inilah yang terjadi...  Mohon dimaklumi yaa,,, dan untuk next part aku usahain makin seru dan nyentuh..  Tapi aku gak bisa janji... Dan terimakasih banyak untuk yang mau baca cerita gaje ini.. '

MangAyu27
nochubumm
❤❤

The Darkness [YOONKOOK]Where stories live. Discover now