1. 'Mama'

21.5K 1.3K 154
                                        

Hari itu dimana dunia bagaikan menyoraki persatuan keduanya. Di bawah balutan warna putih sebagai bentuk kesucian pada tubuh wanita yang telah dipilihnya sebagai pendamping hidupnya dan tubuhnya memakai jas hitam. Tangannya menyentuh lembut tangan yang akan menjadi istrinya dalam waktu beberapa menit lagi, jarinya memasangkan cincin pada jari manis yang sekarang telah menjadi miliknya. Menatap sendu jari manis yang selalu kosong namun sekarang dilingkari oleh emas asli terukir namanya dan nama pasangannya. Terbawa suasana karena kebahagiaa tak kuasa dari dalam dadanya, kepalanya tertunduk untuk mengecup pelan cincin emas tersebut.

Para pengunjung saat itu langsung bersorak bahagia meski hanya dapat bergerak gelisah di tempat duduk mereka. Tak kuat menahan kegemasan dan betapa manisnya kejadian di hadapan mereka sampai bahkan pendeta yang mengucapkan sumpah juga sebagai saksi pernikahan pasangan ini tersenyum gemas melihat betapa murninya rasa sayang yang terpancar dari keduanya. Namun sayangnya upacara harus tetap dilanjutkan, pendeta itu menyadarkan sang lelaki dengan mengatakan,


"You may kiss the bride."


Ah. Betapa benarnya perasaan ketika bibir keduanya bersatu. Seperti keputusan untuk menikah bukanlah kesalahan meskipun kecil sekalipun. Semuanya terasa begitu benar. Suasana. Hari. Cuaca. Langit. Burung yang berterbangan di langit seolah ikut bahagia dengannya. Menikahi wanita yang suatu saat akan menjadi ibu dari persatuan sperma dan sel telurnya—merupakan kebahagiaan terbesarnya.

Tentunya mereka menikah tidak dilatar belakangi oleh cerita romantis yang panjang, malah keduanya saling menyatakan rasa cintanya setelah tak sengaja mengatakannya ketika setengah mabuk. Wajah memerah hasil dari alkohol dan rasa malu, membuat keduanya sadar bahwa mereka ditakdirkan untuk bersatu. Bertemu dengan keluarga masing-masing dan sepertinya bukan hanya diri mereka saling bersatu melainkan juga kedua keluarga mereka.

Menemani suka dan duka ketika mereka mendapatkan kabar baik setelah mencoba menghasilka anak. Menemani setiap mood yang dimiliki oleh istrinya sampai menggantikan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan menjadi dosennya hanya untuk sekedar menemaninya ketika membutuhkannya sampai akhirnya mampu tertidur. Bekerja di samping istrinya yang tertidur sambil sesekali mengerang kesakitan karena kehamilan pertama merupakan yang paling sakit berhubung tubuh belum merasakan rasanya mengandung janin. Sampai beberapa kolega dosennya mengatakan betapa tebalnya kantung matanya karena kurangnya tidur selama entah berapa lama. Bahkan mahasiswanya sampai mengatakan bahwa mereka akan bersedia diam di kelas dan mengerjakan tugas macam apapun agar dia bisa tidur selama beberapa menit.

Tetapi semua itu layak untuk diterjang. Berkembang dengan baik dan sehat sampai tak terasa sudah menjadi waktunya untuk mendorong anak pertama mereka dari rahim sang ibu. Jika dikatakan apakah menderita, bisa dikatakan begitu karena dirinya menghabiskan sampai berbelas jam untuk berdiri di sampingnya dan membantu memberikan kekuatan dalam setiap dorongan.

Penantian yang amat berat dan akhirnya anak pertama mereka keluar tanpa adanya kendala lain. Keduanya bernapas lega, didominasi oleh perasaan terharu terutama setelah para perawatnya memberikan sang bayi yang telah dibersihkan dari darah merah kepada sang ibunya. Mungkin insting orang tuanya telah aktif sehingga tanpa ragu dan sekali lihat mereka bisa mengetahui bahwa anak pertamanya yang merupakan perempuan akan tumbuh menjadi perempuan yang cantik.

Dengan diberi nama pemberian.


Jaehee.

.

.

.

Red String [kv]Where stories live. Discover now