1 : 13

1.1K 154 36
                                    

[AGE]

Start!

~         ~

Yuna pov

Setelah mendengar bunyi dari kamar Eunha, aku sangat yakin bahwa ada yang ia sembunyikan.

Aku pun langsung berjalan menuju kamarnya dan saat sudah sampai didepan kamarnya, aku malah dicegat oleh eunha ketika aku hendak membuka knop pintunya

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya panik.

"Aku ingin melihat ada apa dikamarmu, sumber suara itu dari kamarmu" jawabku lalu berusaha kembali membuka pintu.

Ia malah menggeleng dengan wajah sedikit merah, seperti orang ketakukan. Aku yakin ia menyembunyikan sesuatu.

"Eunha-ya, apa yang kau sembunyikan?" tanyaku.

"Anio, tidak ada" jawabnya cepat sambil menggeleng.

Tapi, aku yakin pasti ada yang ia sembunyikan.

Aku pun berjalan mundur, menjauhi pintu yang Eunha tutupi dengan badan mungilnya.

Eunha pun mulai berjalan menjauh dari pintu itu saat melihatku mundur, dan saat inilah aku dengan cepat mendekat kearah pintu dan membukanya.

Dan kini, yang tertutupi pun terbongkar.

"Jimin-ssi, mwohae??"

"Yu-yuna-ya, a-annyeong" sahutnya terbata, terkejut dengan kehadiranku.

Kini kami bertiga duduk bersama diruang tamu. Eunha mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya. Jimin menyukai Eunha, Eunha menjadi pacar Jimin dan semuanya.

"Jadi kau menyukaiku?" tanya Jimin padaku.

"Tidak lagi, kebahagiaan sahabatku adalah yang terpenting, jika ia sudah bahagia denganmu aku bisa apa" jawabku sambil menatap kearah Eunha yang tertunduk lesuh.

"Yuna-ya, maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu kalau ternyata pria yang kau sukai adalah Jimin oppa, aku minta maaf" ujar Eunha sambil memegang tanganku seraya sudah mengangkat wajahnya.

Terlihat dari raut wajahnya ia sangat menyesal dan merasa bersalah. Aku sendiri tidak bisa berbohong kalau aku memang sakit hati saat mengetahui Jimin oppa menyukai sahabatku sendiri, tapi... Eunha memang lebih baik bersama Jimin daripada dengan si playboy gila itu.

"Gwaenchana, semua sudah terjadi, jalanilah apa yang kalian sudah jalani, maaf jika aku mengganggu kalian" ucapku.

"Aku pergi dulu, masalah kita sudah selesai sekarang, aku bahagia jika kau bahagia, jangan lah terus merasa bersalah" ujarku lagi lalu berdiri berjalan menuju pintu keluar.

"Yuna-ya" panggil eunha saat aku sudah berada di dekat pintu, aku pun menoleh. "gomawo" ujarnya lagi.

Aku membalasnya dengan senyuman. Aku harap kau bahagia dengannya Jimin-ssi.

Cinta pertamaku memang tidak mulus, bahkan aku belum memulai perjuanganku, tapi jika memang tidak berjodoh, mau bagaimana?

AGE! (Yukook) Where stories live. Discover now