4.4K 236 9
                                    

Tidak ada yang bisa membantunya kecuali keputusan terberatnya yaitu menerima penawaran mamanya, jika kemana-kemana bersama alex.

"Tapi Tunangan itu tidak bisa dipaksain te, jadi kalau Aure ga mau ya saya ga bisa memaksakan daripada dia tertekan dan saya ga mau punya pacar yang tertekan. apalagi cuman saya yang mencintainya tapi dia engga" Mendengar penjelasan Alex, Aure sedikit kasihan kepada Alex yang selalu menuruti omongannya tapi dia tidak memberi satupun Alex kebahagiaan malah selalu menjatuhkan,menolak,dan mengusir setiap saat.

"Kamu yang sabar ya, lama-lama juga Aure suka ke kamu" jawab Mama Aure

"Pokoknya Aure ga mau ke kampus hari ini!"

"Kamu ke kampus ataupun engga mama ga peduli asal kamu sama Alex. Toh kamu malah lebih bagus kalau ga ke kampus biar bisa cepet dimajuin pertunangannya" senyum Mama,Aure sedikit bahagia melihat mamanya sudah tersenyum meskipun karena hal yang ia benci.

"Masih belum setengah tujuh kok jadi masih bisa,Ayo Aure kita berangkat" ucap Alex

"Kita? Ga salah apa? Lo aja kali yang berangkat gue engga" ketus Aure

"Yasudah kalau kamu gamau berangkat,Om.. Tante.. Alex pamit berangkat dulu" Alex salim kepada kedua orangtua Aure

"Berangkat atau ga mama proses perpindahan sekolah kamu. Oh iya satu lagi, sampai kamu berani meminta fasilitas kamu ke Alex maka mama akan mencabut proses perpindahan sekolah kamu sekaligus mempercepat pertunangan kalian menjadi 3 hari lagi" Tegas mama aure

"Ihh iya-iya mama menang sekarang,Aure berangkat dulu Ma.. Pa.." Aure mengambil tas dan langsung keluar dari rumah karena takut jika tidak dipindahkan sekolah lebih lagi kalau pertunangan akan dipercepat.

"Aure harus di kasarin dulu rupanya biar mau tunangan" kekeh Mama

"Akting Mama bagus, tapi papa kasian ma kalau dia menderita karena ga bawa uang,kalau anak kita diejek sama teman-teman karena ga bawa BlackCard gimana?"

"Hih! Papa kaya ga tau Aure aja kalau diejek temannya gimana,gaada yang berani Pa sama dia jangankan ngejek ngeliatin aja udah mau dicolok. Haha ada-ada aja putri kita"

"Dia sudah besar ma, ga kerasa semua kejadian yang kita alami"

"Iya Pa, Kita bersyukur punya putri secantik dia tapi ga ada lembut-lembutnya" Papa Aure hanya mengangguk lalu melanjutkan makannya.

•••

Di halaman depan, Alex sedang bingung akan membawa mobil siapa karena membawa 2 kunci mobil.

"Bawa Mobil gue aja" Sepertinya Aure bisa membaca fikiran Alex yang sedang bingung memilih mobil siapa yang akan dipakai

Sekarang Alex dan Aure sudah duduk di dalam mobil,seperti biasa suasana selalu hening setiap kali mereka bertemu

"Btw.." Aure memulai pembicaraan,sedangkan Alex tetap fokus pada jalan.

"Hari ini Lo menang dan gue sadar kalau lo ga maksa buat tunangan" celoteh Aure

"Bilang aja kalau kamu mau minta BlackCard kan?" Jawab Alex "hih! Kok negatif sih fikirannya" Jawab aure sambil memukul kasar lengan Alex

Share Love [Completed✓]Where stories live. Discover now