Dahyun telah pulang dari rumah sakit. Mama Wooseok menyuruh Dahyun pulang karena hari sudah larut malam. Sebenarnya, Dahyun enggan untuk pergi tapi mama Wooseok memaksanya.
Dahyun turun dari taksi, lalu berjalan dan membuka pagar rumahnya. Harinya tadi begitu manis, tapi semua hanya sebentar.
Bahkan hanya beberapa jam saja.
"Woi dek, lo baru pulang? Untung aja mama papa ga dirumah. Kalo ga pasti lo udah habis diceramahi mama." kata Jongin yang lagi nyantai di kursi goyang didepan rumah.
"Berisik tau nggak Kak?"
Jongin berdiri dari duduknya. "Oh gitu, sekarang udah berani ngelawan kakaknya. Gua aduin lo ke mama."
"Plis, kak. Aku capek. Aku pengen istirahat."
Dahyun pun langsung masuk kerumah meninggalkan Jongin yang masih terpaku disana. Tidak lama, Jongin pun ikut masuk.
"Dek, lo utang penjelasan sama gua. Lo kenapa?" tanya Jongin khawatir.
Ya, gimana tidak khawatir?
Biasanya Dahyun seperti cacing kepanasan, giginya kelihatan sepanjang hari karena ketawa. Eh, tiba-tiba pulang dengan wajah murung.
"Kakak. Aku capek. Pengen tidur. Kakak dengar aku nggak sih?" suara Dahyun naik beberapa oktaf.
Jongin terdiam.
"Biarin aku sendiri."
Dahyun pun menaiki tangga, lalu masuk ke kamarnya membanting pintu dengan keras. Hingga Jongin sedikit tersentak.
Dahyun mencampakkan tasnya sembarangan lalu tubuhnya menghambur di atas ranjang. Ia langsung boneka pemberian Wooseok itu.
Ia merasa bersalah, seharusnya ia tidak memaksa Wooseok. Lihat sekarang, Wooseok terbaring lemah dirumah sakit.
ting...
Dahyun buru-buru merogoh ponsel miliknya yang berada didalam tas. Lalu ia mengangkat telepon itu.
"Dahyun..."
Dahyun terdiam.
Itu Seungwoo.
"Hai, kak. Maaf ga sempat hubungin kakak," kata Dahyun canggung.
"Nggak papa kok. Oh iya, tadi kemana aja? Di chat kok nggak bales? Ngambek ya?"
"Kakak apaan sih. Nggak kok, nggak ngambek."
"Kangen..."
Dahyun terhenyak. Untuk beberapa saat.
"Juga," jawabnya lalu tersenyum.
"Kamu tau nggak Hyun, aku merasa beruntung banget bisa milikin kamu. Kayak lucky gitu," kata Seungwoo dari seberang sana. Yang tidak hentinya tersenyum.
"Oh ya? Memang se-lucky apa?"
"Kayak dapetin banyak berlian. Kamu ibarat berlian, blink-blink gitu."
"Thank you for everything."
"Yes, I just do the best for you. Please be my forever. Eum ... even be my forevermore?"
"You're crazy, what happen with you? Are you ok?"
"I'm ok, I just feel homesick."
"Homesick?"
"Rindu, rindu, rindu, homesick itu rindu."
"Ah, aku baru tau kak. Aku pikir rumah sakit."
"Jalan-jalan yuk, besok Kayaknya enak tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Anonymous ; Dahyun (ft.98L)
Fanfiction[Complete✔] Ketika loker Dahyun setiap harinya diisi oleh surat yang berisi candaan receh dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya. "Ikan hiu gedek-gedek, I love you dek." ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ © velourv | 2017