LM- 12

1.1K 38 1
                                    

Happy reading.


Seperti tengah ketahuan melakukan suatu hal yang fatal, semua mata tertuju pada sosok Keisha yang baru saja memasuki area kampus pagi ini. Sepasang mata dari sekian banyak mahasiswa yang menatapnya, ini tatapan paling menakutkan yang Keisha alami.

Memasuki lobby kampus dengan langkah lebar, Keisha terpaku dengan kerumunan yang ramai sekali diarea mading. Dengan cepat ia menghampiri kemudian berhenti beberapa langkah dari orang-orang itu.

Dua orang menyadari keberadaannya kemudian mereka saling memberitahu dan semuanya tertuju pada Keisha.

"A-ada apa?" Dengan gugup Keisha bertanya.

"Wajar aja sih mainnya sama om-om, anak pembantu."

"Iya, gaji pembantu mana cukup buat makan sehari-hari."

"Gue baru tau kalo anak pembantu bisa masuk di kampus elite."

"Dibayar berapa lo?"

"Gue booking bisa gak?"

"Kayaknya tuh om-om kaya raya, lo kasih service gimana? Gue mau dong."

Seperti di sayat-sayat, mata Keisha bergelinang. Cemoohan yang dilontarkan membuatnya sakit sekali. Dia memang anak pembantu, tapi perkataan itu tidak sepantasnya ia dapatkan.

"Ma-maksud kalian apa?"

Tidak menjawab, mereka justru menepi memberikan sedikit jalan pada Keisha. Begitu kerumunan itu terbuka, Keisha paham apa maksud mereka.

Disana, di mading tertempel beberapa foto dirinya serta Ryuu. Di mall waktu itu, area gym, saat dirinya tengah membuang sampah, dan terakhir saat dirinya tengah olah raga bersama Ryuu. Keisha berlari mendekati mading yang ditutup dengan kaca.

"Si-siapa yang lakuin ini?"

"Kenapa lo? Malu?"

"Aelah gitu doang malu, telanjang gak malu."

Panas, sakit seperti ditikam ribuan jarum, Keisha berbalik dengan berderai air mata, menatap sosok laki-laki yang tadi berbicara tidak senonoh itu.

"Maksud kamu apa?"

Bukannya takut, laki-laki itu memberikan tampang mengejek. "Kenapa lo? Gak terima? Buktinya udah didepan mata kita."

"Jaga mulut kamu ya."

"Daripada lo banyak bacod, mending gue booking aja," matanya berkeliaran ditubuh Keisha, "Kayaknya lo gak buruk-buruk amat sampai om-om itu nyewa lo."

Plaak!

"Aku bilang, jaga mulut kamu!." Marah, Keisha menampar pipi laki-laki itu.

Keadaan yang tadinya sunyi, menjadi ramai saat Keisha menampar laki-laki itu. Sorakan demi sorakan memanasi keadaan.

Karna tidak terima, laki-laki itu membalas Keisha dengan kembali menamparnya. Wajah Keisha terpelanting ke kanan.

"Anak pembantu berani ngelawan? Gede juga nyali lo."

"Pelacur."

"Jalang gak tau diri."

"Badan gede aja belagu."

"Dasar jelek."

"Buruk rupa lo."

Tidak tahan akhirnya Keisha keluar dari kerumunan tersebut, berlari menaiki tangga menuju ruang staff untuk bertanya mengenai mading tersebut.

Love Maze✔Where stories live. Discover now