Tsⓙ

3.1K 416 45
                                    

--

Hyunjin dan Jeongin sedang berjalan ke kantin. Banyak pasang mata yang melihat dua sejoli itu,dengan Hyunjin yang memeluk pinggang ramping Jeongin dan Jeongin yang bersidekap dada dengan memasang wajah super datar.

Jengah dengan bisikan - bisikan para perempuan yang ia lewati dengan Hyunjin.

Hyunjin yang menyadari itu hanya terkekeh kecil,

"Hei,senyum dong." Hyunjin mencolek dagu Jeongin.

Jeongin menoleh ke arah Hyunjin dan tersenyum paksa,setelah itu mengalihkan pandangan ke depan dan kembali memasang wajah datar.

"Uhmm— Farrel!" tiba - tiba ada seorang perempuan yang menghadang jalan mereka.

"Ini buat kamu,di makan ya!" Nancy nyodorin satu kotak makan.

Hyunjin yang memang baik hati dan tidak sombong, maybe. Menerima pemberian Nancy.

"Makasih ya."

Nancy senang, tentu saja. Memberi bekal kepada orang yang di sayangi dan ternyata orang itu menerimanya.

Mendapat nyerngitan tidak suka dari Jeongin.

Nancy belum beranjak pergi dari sana, masih berada di depan pasangan Hyunjeong dengan senyuman manis nya yang di buat - buat. Membuat perasaan Jeongin kesal,

"Nanti kita berdua makan bersama ya,nanti aku ke kelas farrel ya~ " nada ya di buat buat, ingin terlihat imut di depan Hyunjin. Tapi jatuhnya malah seperti orang sedang mengemis uang di lampu merah. Atau bahkan lebih dari itu?

Dan apa?kita berdua?farrel?

Ewh.

Tolong, di situ ada Jeongin.

"Ka farrel, ayo anter adek ke kelas!" Jeongin memberi penekanan pada nama Farrel.

Hyunjin yang memang tidak nyaman dengan keberadaan Nancy langsung mengiyakan ajakan Kesayangannya.






--

Sumpah.

Kesal setengah mati.

Jeongin memperhatikan Nancy dengan datar.

"Farrel coba aaa~" Nancy berusaha menyuapi Hyunjin.

Tetapi Hyunjin menolaknya. Pasti. Hei di sebelahnya ada kekasihnya. Hanya orang sinting yang akan menerima suapan orang lain di hadapan kekasihnya.

Jadi jika tidak ada Jeongin, Hyunjin mau menerima suapan Nancy begitu?!

Huft!

Nancy mengerucutkan bibir nya kesal.

"Ayo coba!ini enak ko,aku sendiri yang masak."

Jeongin masih memperhatikan Nancy. Dia bertanya pada dirinta dendiri, apakah kesabarannya sedang diuji?

Jelas - jelas di samping Hyunjin itu ada Jeongin, dan Nancy menganggap seolah - olah di samping Hyunjin itu tidak ada siapa - siapa.

Holy shit.

Hyunjin melirik Jeongin, mengucapkan kata beribu sial ketika melihat wajah merah padam Jeongin. Antara kesal,ingin mengamuk dan ingin menangis.

"Nancy, saya punya bekal sendiri jadi stop nyuapin saya ya?" Hyunjin menahan tangan Nancy yang akan menyuapinya lagi.

"Uh!yasudah!"

Ceritanya Nancy sedang merajuk, dengan tangan yang di silangkan di depan dada dan bibir yang di monyongkan.

Tolong, berikan satu keresek besar kepada Jeongin. Ia ingin muntah sekarang.

Hell?dikira Hyunjin akan luluh?tidak akan. Juga dengan make up yang setebal itu?bibir yang semerah darah karena polesan lipstick yang entah berapa lapis itu.

Ewh. Menjijikan.

Hyunjin menghela nafas kasar. Bingung dengan Nancy yang tiba - tiba seperti ini.

"Sayang dimakan bekalnya, kakak suapin ya?" Hyunjin menoleh ke arah Jeongin. Mengelus pipi Jeongin membuat si empunya menoleh. Berusaha memberikan senyuman manisnya kepada Hyunjin.

"Huum!" yang lebih muda mengangguk antusias.

Hyunjin terkekeh kecil melihat tingkah kesayangannya ini.

"Lucu sekali sih!" mencium pipi Jeongin sekilas.

Cup

Jeongin membalas ciuman Hyunjin di bibir nya,walau hanya sekilas. Pasangan Hyunjeong menikmati bekalnya dengan hikmat. Tidak memperdulikan seorang anak perempuan yang menatap iri Jeongin.










































Tbc.

Hello, apa kabar?

Aku amatiran sekali ya:(

Sangat menerima kritik dan saran❣

And, THANK U FOR 20K+ READERS\(*T▽T*)/

Wuf u♡

--
Next next tidak?

The Sweet ● HyunjeongWhere stories live. Discover now