17

163 55 23
                                    

"Bee!"

Tembok kaca itu runtuh oleh gebrakan V. Pecah, hancur, menjadi ribuan kristal kecil yang menggores lengan V.

V segera menggenggam tangan Bee yang biru. Ditiupnya perlahan pergelangan tangan itu.

"V, maaf. Aku tak dapat melindungimu lagi. Mereka gila. Mereka sudah menangkapku. Seharusnya, kau tetap di sana. Seharusnya, kau tetap jauh dariku. Kukira jarak kita takkan menipis." Bee tertawa, parau.

"Bee, jangan mati. Kita sekarang bisa bersama, kan?"

Namun, Bee tetap diam.

Nah, dabel. Besok tripel.
Yo Gengs. Ngebut
Ada yang mau ditanya?

marcapadaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora