Bab 17

4 0 0
                                    

Saat ini Seleina sedang mengatur pembukuan mengenai pemasukan dan pengeluaran restauran selama sebulan ini. Karena sebentar lagi memasuki bulan yang baru, maka dia lumayan sibuk. Padahal saat ini jam istirahat dan dia bisa bersantai. Tapi dia tidak ingin tugasnya terlalu menumpuk lebih dari ini.

Itu sebabnya saat Stanley keluar dari rumah sakit kemarin, dia tidak datang.

Saat ini apa yang sedang dilakukan Stanley, ya? Seleina sedang bertanya tanya pada dirinya sendiri. Tampaknya dia tidak bisa berkonsentrasi lagi saat ini.

Tidak beberapa lama kemudian ada yang memanggilnya.

"Seleina, ada yang mencarimu." kata salah satu pegawainya.

Seleina langsung keluar dan turun kebawah. Saat mengetahui siapa yang mencarinya, Seleina langsung berbinar binar.

"Elle, kau sudah datang."

Giselle pun tersenyum. Dan mereka berdua saling berpelukan.

Kini Seleina dan Giselle ada di sebuah ruangan yang merupakan kantor Seleina yang ada dilantai dua.

"Jadi sepertinya kau sangat sibuk akhir akhir ini." komentar Giselle begitu melihat diatas meja Seleina penuh dengan kertas berserakan.

"Lumayan. Menajer kami sedang sakit, jadi aku juga harus mengerjakan tugasnya."

Giselle menatap adiknya itu dengan penuh perhatian.

"Aku baik baik saja. Sungguh." sahut Seleina menyadari tatapan kakaknya.

"Aku rasa sudah saatnya kau berhenti bekerja. Aku bisa menebaknya dia tidak akan memberikannya padamu."

Seleina tahu apa sedang dibicarakan kakaknya.

"Aku tahu. Pamanku memang tidak berniat untuk mengembalikan restauran ini padaku."

"Apa? Kalau begitu kenapa kau masih bekerja disini?"

"Aku menyukainya. Lagipula ini satu satunya peninggalan ayah selain rumah kayu yang ada di D'Oceana. Rasanya aku bisa merasakan kehadiran ayah jika aku bekerja disini."

Giselle menghela napas dan kemudian memeluk adiknya.

***

"Jadi kalian akan tinggal?" tanya Seleina pada Giselle saat mereka dalam perjalanan apartemen Seleina.

"Ya hanya beberapa hari saja. Kami akan berangkat lagi dalam waktu dekat. Perusahaan James mengirim James kesuatu tempat dan aku akan ikut dengannya. Aku pikir aku juga akan mengadakan pertunjukkanku disana."

"O, begitu. Jadi kita akan berpisah lagi." ungkap Seleina sedih.

"Sepertinya begitu." jawab Giselle setelah menghela napas. "Bagaimana kalau kau ikut bersama kami?" usul Giselle dengan bersemangat.

Seleina tertawa.

"Apakah aku tidak akan mengganggu pengantin baru?" goda Seleina.

"Sembarangan. Kami sudah menikah sejak dua tahun lalu. Bisa bisanya kau masih menganggap kami pengantin baru." balas Giselle. "Jadi kau akan ikut? Ayolah, kau tidak pernah melihat pertunjukkanku kan?"

"Bukankah aku datang ke pertunjukanmu beberapa hari lalu. Aku sudah melihat kehebatanmu."

"Baiklah. Kalau begitu bagaimana kalau kita berkolaborasi?"

Seleina menatapnya bingung.

"Aku yang menari dan kau yang menyanyi. Bagaimana menurutmu?"

"Entahlah, aku tidak yakin."

The Lost MemoriesWhere stories live. Discover now