Dreaming, then awake!

3.3K 257 12
                                    

Aku menunduk, malu. Rasanya tidak berani lagi menatap Taehyung Oppa. Salah tingkah, bingung. Entahlah aku sampai merasa ingin kabur saja dari hadapan Taehyung Oppa. Ingin menjerit. Ingin melompat!

Taehyung Oppa mengusap puncak kepalaku lembut. "Alasanku mengajak Jimin kesini sebenarnya ada dua. Pertama, untuk memastikan padanya posisiku dimatamu, dan ya yang kedua supaya bisa berbicara berdua denganmu. Supaya Hye Rim tidak kesepian."

Aku hanya tersenyum. Itupun rasanya kaku. Hei jantung, aku mohon jangan begini!

"Kenapa diam saja?"

"Aku bingung, Oppa."

"Cinta, dengar. Aku juga merasa ini terlalu cepat. Aku tidak suka hal-hal yang terlalu buru-buru. Aku tidak akan memintamu untuk jadi kekasih sekarang. Jangan begitu gugup."

"Te-tentu saja aku tidak mungkin berpikiran kau akan memintaku jadi kekasihmu, Oppa."

"Tidak sekarang, Cinta. Tapi nanti aku pasti akan melakukannya."

"Yak! Oppa... Berhenti menggodaku, oke?"

"Hahahah... Jadi, kalau kita mulai pelan-pelan, kau tidak keberatan kan? Kau mau kan memulai hubungan pertemanan denganku mulai sekarang?"

Aku dengan cepat mengangguk. Ini melegakan ketimbang dia memintaku untuk jadi kekasihnya, hehehe... Berteman? Boleh juga!

"Apa kau tidak lelah, Cinta? Kita duduk dulu ya."

"Iya.."

Sudah 15 menit kami meninggalkan Hye Rim dan Jimin Oppa. Mereka tidak akan marahkan?

"Jadi Cinta, ceritakan padaku kenapa kau menyukaiku ketimbang member lain?"

"Hehe... Pertanyaan saat fansign."

"Iya, jujur aku masih penasaran tentang itu."

"Jujur, aku tidak mengenal idol manapun sebelum tahu BTS. Jangankan idol korea, bahkan dari Negara sendiripun aku tidak tahu."

"Wah... Kau tidak suka musik?"

"Suka. Tapi hanya sebatas musik klasik. Itu juga karena Mama."

"Mama?"

"Eomma.."

"Oh.."

"Hari itu aku pergi ke rumah singgah untuk penderita kanker. Ada satu anak kecil yang bernama Reno mengatakan padaku dia dan beberapa temannya ingin sekali menonton BTS secara langsung." aku menarik napas sebentar. "Jujur aku sama sekali tidak tahu BTS itu apa. Lalu dia mengatakan BTS adalah idol Korea. Kebetulan saat itu kalian akan tour ke Indonesia. Aku membeli tiketnya, untuk setiap anak yang juga mengatakan ingin menonton BTS."

"Kapan kejadian itu?"

"Sekitar 2 tahun yang lalu, Oppa."

Taehyung Oppa mengangguk.

"Saat hari H, ketika mereka menonton pertunjukan kalian, aku melihat mereka menangis. Saat itu aku yang tidak tahu apa-apa, bingung sekali. Tapi ternyata mereka bahagia."

"Wow manis sekali..'

Aku mengangguk. "Lalu saat konser selesai, aku bertanya kenapa mereka menangis. Mereka jawab, kalian menginspirasi mereka, kalian membuat mereka semangat. Kau tahu Oppa, untuk anak-anak penderita kanker stadium lanjut sampai akhir, mimpi itu sudah jauh mereka tinggalkan. Karena mereka tahu, sisa umur mereka tidak akan lama. Punya mimpi hanya akan sia-sia. Tapi lagu-lagu kalian membuat mereka berani untu bermimpi. Aku menghargai itu."

"Lalu, setelah itu kau jadi ARMY?"

Aku mengangguk. "Aku mulai mendengar lagu-lagu kalian. Ya, walaupun aku tidak bisa menandai wajah kalian diawal."

Sarang (Cinta) ✔ END || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang