What's Coming

244 28 18
                                    

~ Guardian~

By: TsubasaKEI

Don't try to make it yours!

Thnx udah mantengin fic ini :)

Enjoy~

---------------------------------------------
Chapter 5: What's Coming

Aichi tengah duduk di bangku kelasnya. Guru sedang menjelaskan materi di depan dan teman sekelasnya sibuk mencatat. Namun tidak seperti biasanya, Aichi tidak memerhatikan pelajaran. Matanya memang menghadap ke papan tulis, namun kepalanya sedang berangan jauh ke atas sana serta tangannya kanan tidak bisa berhenti memainkan rantai besi di lehernya. Sejak kemarin malam kalung 'Blaster Blade' belum lepas dari lehernya. Rasanya aneh ketika sesaat terlepas dari benda itu, seolah dirinya tidak lengkap.

Telunjuk Aichi berhenti memilin rantai, bibirnya manyun. Ini tidak baik. Ia sudah lebih dulu terikat pada barang yang bukan miliknya. Semoga saja Miwa mau menjual barang ini dengan harga murah. Dan semoga saja Miwa tidak marah karena secara teknis Aichi mencuri kalung itu. Namun Aichi yakin, apapun keputusan Miwa nanti ia tidak akan mampu berpisah dari kalung itu. Aichi sudah terlanjur terhipnotis oleh keindahannya.

Setelah perdebatan internal yang sengit, sepulang sekolah Aichi memutuskan untuk kembali mengunjungi jalan CRAY, dan sama seperti hari-hari sebelumnya ia berkunjung, seluruh toko di sepinggir jalan itu tutup. Aichi tidak melihat kakek penggerutu yang menyapu depan tokonya kemarin.

"Kira-kira Miwa-kun sedang apa ya?" Gumamnya. Aichi sedikit merasa bersalah. Dalam beberapa hari ini ia terlalu sering mengunjungi daerah ini. Memang tidak ada yang melarang, siapa mereka yang mau mencegah Aichi dari jalan-jalannya? Namun tetap saja, rasanya Aichi merepotkan Miwa. Apakah pemuda pirang itu akan merasa bosan melihat Aichi terlalu sering?

'Kau baru bertemu dia, Aichi. Lagi pula Miwa-kun bilang kalau kamu boleh datang ke tokonya kapan pun.' Aichi mengingatkan dirinya. Surai biru bergoyang-goyang saat ia mengangguk-anggukkan kepalanya mantap. Ia tidak boleh berpikir negatif terus.

Aichi melihat Miwa yang sedang menyapu membelakanginya tak jauh di depan. Semangat tumbuh di dada Aichi, membuat pemuda itu berjalan cepat dan kemudian mendadak berhenti. Matanya menangkap pecahan kaca berserakan di depan Dauntless' Antique. Wajah Aichi berubah panik ketika mengetahui kalau pecahan kaca itu berasal dari jendela toko yang hancur.

"Miwa-kun!" Aichi segera berlari mendekat. Yang dipanggil tersentak kaget, lalu menoleh ke belakang dengan sapu diacungkan siap digunakan sebagai senjata. Namun Miwa kembali tenang ketika yang ia lihat hanyalah si bluenette.

"Oh, kamu toh Aichi. Aku hampir saja jantungan." Miwa mengelus dada untuk membuktikan ucapannya. Aichi tersenyum malu. Namun mata birunya memandang keadaan toko dengan khawatir.

"Apa yang terjadi? Kemarin sepertinya baik-baik saja." Miwa mendesah lelah. Ia mengistirahatkan dagunya di atas gagang sapu dan menggembungkan pipinya kesal.

"Ada berandalan yang mau merampok tokoku kemarin. Mereka tidak mencuri apapun, untungnya, ketika mereka melihatku memegang tombak." Mata Aichi sepintas melihat tombak usang yang dipajang di dalam toko bersama senjata-senjata tajam lainnya. Ia tidak bisa membayangkan Miwa menggunakan benda berbahaya itu.

"Yah, tapi seperti yang kau lihat mereka tidak pergi tanpa meninggalkan kerusakan." Miwa menunjuk keadaan tokonya dengan sapu. Untuk memiriskan suasana gantungan di atas pintu masuk akhirnya putus dan hiasan beling itu hancur saat jatuh ke tanah. Aichi meringis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang