September 2013 (1)

111 16 16
                                    

September 2013

Kala itu, matahari mulai terbenam. Senja di sana mulai menyapa dengan begitu indahnya. Begitu pula dengan Senja di sini.

Ia terlihat begitu indah dari kejauhan, dengan senyum yang tak pernah luntur. Muka yang kusam tak lagi menghalangi ketampanannya. Sambil melambaikan tangan, ia menyapaku. "Hai, Ca... Sudah lama?"

"Bodoh! Sudah dua jam aku menunggumu!" Jawabku dengan ketus.

"Yah... Maaf... Aku tertidur di kelas. Prof. Nori begitu hebat dalam membius ku." Ia seolah memelas padaku. Wajahnya begitu menjijikkan.

"Ya... Ya... Ya... Terserah padamu saja. Ayo pulang, aku lapar." Aku segera pergi dengan ia yang membuntuti ku.

***

Adalah Senja. Senja Pramudyawijaya. Senja-ku. Ya... Diam-diam aku menamainya begitu, hanya untuk ku.

Sahabat sedari kecil hingga aku beranjak dewasa saat ini, yang selalu ku kagumi atas segala keadaannya. Sahabat yang selalu menemani dan menjagaku. Yang selalu menguatkan.

Sahabat yang diam-diam telah merenggut setengah rasaku tanpa disadarinya. Yang diam-diam ku titipkan beribu harapan padanya. Sahabat yang ku cintai. Ia, senja-ku.

***

Assalamualaikum, cerita pertama saya di wattpad, hehe. Mohon dukungan dan komentarnya.😊🙏

Kala Senja MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang