Kenangan

230 38 17
                                    

Hujan turun dengan derasnya dimalam yang sepi, suara gemericik air yang turun dari atap rumah membuat keheningan yang ada seakan teralihkan dengan suaranya.

Grep

"hey kenapa melamun hm?" daniel memeluk tubuh minhyun dari belakang karena memang posisinya minhyun tengah berdiri menghadap jendela kamarnya menatap bagaimana derasnya air hujan.

Minhyun mengusap lengan daniel yang melingkar indah di pinggangnya yang masih ramping walaupun ia sudah pernah melahirkan dua kali.

"aku hanya sedang mengingat kenangan masa lalu kita niel?"

Daniel mengernyit heran.

"kenangan?"

"kenangan yang mana?"

"kenangan saat kau melamarku di tengah hujan malam itu"

FLASHBACK

Minhyun berjalan dengan riang menuju apartemen kekasihnya yang tak jauh dari tempat ia bekerja karena hanya butuh sepuluh menit baginya untuk bisa sampai ke sana, minhyun sudah membawakan beberapa bahan makanan untuk nanti memasak makanan untuk daniel mengingat ia hanya seorang diri tinggal di apartemen terlebih lagi daniel itu orangnya malas pasti jika makanannya tak di siapkan oleh minhyun ia akan memilih memakan makanan siap saji seperti mie yang jelas saja tidak baik untuk kesehatannya jika ia mengonsumsinya secara terus menerus.

Minhyun menekan tombol memasukkan digit sandi apartemen daniel yang sudah sangat ia hafal di luar kepala, minhyun memasuki unit apartemen daniel ia mengernyit heran kenapa bisa ada sepatu wanita di apartemen daniel? Sepatu siapa memangnya?

Ia berjalan cepat mencari keberadaan daniel di apartemennya namun ia justru tak dapat menemui daniel yang ada hanya wanita yang tengah mengeringkan rambutnya di kamar daniel.

Brak

Minhyun membuka kamar daniel dengan tak berperi kepintuan membuat wanita itu berjengit kaget karenanya.

"YA! Siapa kau?" tunjuk minhyun pada wanita tersebut.

"justru kau yang siapa? Kenapa bisa masuk ke sini?" ucap wanita tersebut ia menatap minhyun nyalang.

"Dimana si Brengsek itu pergi!?"

"Hey jaga ucapanmu, siapa yang kau bilang brengsek itu"

Minhyun akan mengatakan sesuatu namun terpotong dengan suara seseorang yang menjadi penyebab semua masalah ini.

"Minhyun?" ucap daniel.

"Siapa Dia?"

"sa sayang aku bisa jelaskan"

"KATAKAN SIAPA DIA!!!!?"

"Sayang... dengarkan aku dulu ini tak seperti yang kau pikirkan" daniel mendekati minhyun mencoba untuk menggenggam tangan minhyun namun langsung di tepis oleh minhyun begitu saja.

"Aku tak percaya ternyata seperti ini kelakuanmu di belakangku, aku pikir kau mencintaiku. Ternyata aku hanya halu saja ya" minhyun tersenyum tipis.

"Sayang dengarkan aku" daniel masih berusaha menjangkau minhyun sebisanya.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi Daniel-ssi, maaf sudah menganggu waktumu dengan wanita itu. Aku pulang" minhyun memandang daniel dengan pandangan terluka, ia tak habis pikir kenapa kisah cintanya harus berakhir tragis seperti ini.

"Minhyun tunggu dengarkan aku dulu" minhyun tak mendengarkan segala ucapan daniel ia pergi dari apartemen daniel dengan perasaan kacau.

"ARNGHHH SIAL!!!!" daniel menggeram marah ia mengacak rambutnya frustrasi.

Mr CheesyWhere stories live. Discover now