6; Camp

451 64 2
                                    

Normal Pov

Inter High telah usai, Fukurodani kalah dari Itaciyama Academy. Selama Inter High berlangsung, Ui selalu datang dan menyemangati Akaashi.

Namun, akhir-akhir ini Ui merasa risih karena Mayumi semakin dekat dengan Akaashi dan Akaashi sendiri juga terlihat tidak terganggu. Walaupun Akaashi masih selalum memperhatikannya sesudah insiden tersebut, hal itu tetap saja tidak dapat menghilangkan perasaan irinya dan juga sakit hatinya.

Setelah Inter High, Ui sedikit menjauh dengan hanya jarang-jarang membalas email atau mengangkat telepon dari Akaashi dengan alasan ingin belajar karena tidak ingin nilainya turun.

Dan kali ini sudah ke lima kalinya Akaashi meminta ijin mengunjunginya, tetapi Ui tetap menolak. Tapi kali ini sudah terlanjur terpergok oleh ibunya, maka tidak ada alasan untuk menolak permintaan Akaashi kali ini.

Akaashi datang sekitar pukul 2, dan Ui hanya menatao sekilas tas yang dibawa Akaashi. Mereka berdua hanya diam di ruang tamu, Ui masih asik dengan novelnya sedangkan Akaashi sesekali melirik Ui.

"Ui."

"Hm?"

"Ikutlah camp di Shinzen," ajak Akaashi atau tepatnya perintah.

"Eh?" Ui menatap Akaashi dengan tampang bingung.

Akaashi sedikit menjelaskan mengenai camp sebelum Turnamen Musim Semi dimulai, itu merupakan camp terpanjang terakhir sebelum turnamen. Ui hanya mengangguk sebagai jawabannya.

***

Camp sudah dimulai, Emi pagi-pagi sudah senang karena akan bertemu sepupunya yang berada di tim basket perempuan Karasuno yang juga akan berlatih disini. Emi menyeret Ui untuk menemui sepupunya, Kuchiyama Rin dan mengenalkan Ui dengannya sehingga mereka bisa akrab.

Ui selalu melihat latihan Akaashi dan itu membuat Ui selalu terpaku padanya, Emi selalu mengingatkan Ui tentang kesadaran seutuhnya. Dan tentang nilai praktek Ui, dia berhasil lolos berkat bantuan Akaashi yang selalu meluangkan waktu untuk mengajarinya.

Ui bertemu dengan orang-orang baru, dirinya sedikit malu tetapi Akaashi membantunya sehingga Ui dapat percaya diri. Namun beberapa kali terakhir ini Ui sempat mendengar Akaashi yang berbicara dengan seseorang melalui telepon dan menyebut nama Mayumi.

Ui berusaha berpikir positif, namun hatinya tidak dapat berkompromi dengan itu. Dan beberapa hari belakangan ini Ui merasa peratian Akaashi berpaling darinya, memang bukah salah Akaashi. Toh, mereka hanyalah 'pacar pura-pura'.

SKIPPPP

Hari ini Ui membulatkan tekadnya, dirinya mengemasi barangnya dan pergi menemui pamannya yang dimintanya untuk menjemput dirinya dini hari sebelum semuanya bangun. Ui hanya meninggalkan sepucuk surat dan mematikan ponselnya serta menginap di rumah pamannya.

Dari dulu Ui memang akrab sekali dengan pamannya dan beruntung rumah pamannya tidak jauh dari Shinzen. Ui sudah meninggalkan dua surat, yang pertama untuk semuanya dan yang satunya khusus untuk Akaashi, tersegel dalah sepucuk surat berwarna biru tosca.

"Kau ada masalah, Ui-chan?" tanya paman Ui karena sedari tadi Ui hanya diam dan memandang jendela.

"Ya, ji-san."

"Ini masih terlalu pagi, tidurlah dulu baru nanti kau bisa bercerita padaku," sahut paman Ui, Matsumoto Honda.

Ui hanya mengangguk sebagai jawabannya, setelah mereka berdua sampai di rumah keluarga Matsumoto, Ui segera membawa tasnya masuk menuju kamar tamu setelah disambut oleh bibinya. Sejenak Ui segera beristirahat di futon yang sudah disiapkan untuknya.

If I Know (Akaashi Keiji)✅Where stories live. Discover now