Kyu

1.7K 48 13
                                    

Hari ini benar-benar dingin, membuatku tak ingin beranjak dari ranjang. He, ranjang? Bagaimana bisa? Ku cari sosok Yukihira-kun si menyebalkan, namun nihil sama sekali ku tak temukan rupa wajah yang menyebalkan itu.

Terserahlah. Sebenarnya aku lebih memilih untuk tidur kembali karena cuacanya sangat cocok untuk tidur, jika saja ku tak mendengar suara bising di luar.

Ku turun dari ranjangku menuju kamar mandi untuk mandi tentu saja bukan tidur disana_-
Entah kenapa aku menjadi sebodoh ini, aku menyalakan air dingin untuk mandi. Di cuaca seperti ini, di pagi hari, setelah demamku agak turun bukankah itu bodoh?_-

*****

Flashback on
Ku berusaha memejamkan mataku, namun sayangnya tak bisa. Kucoba menghitung domba, bahkan sampai hitungan ke seribu pun aku masih tak bisa tidur. Dia masih saja duduk di ranjangku, sepertinya dia mengetahui kalau aku masih belum tidur.

Ah sialnya demamku semakin parah, tubuhku panas. Walau tadi aku sudah meminum ramuan buatan hisako se teko, kenapa aku masih saja begini? Sungguh menyebalkan.

Ku teringat tugas ku yang menumpuk, kurasa tak akan ada salahnya jika aku menyelesaikannya daripada aku gelisah tak bisa tidur seperti ini.
"Yukihira-kun, aku tak bisa tidur. Jadi aku menyele...sai..kan tugasku sa-"

Are, dia tidur?
Aku mengucek mataku memastikannya, ternyata dia benar benar tidur dalam posisi duduk.

Bingo!

Ku tidurkan dia di ranjangku, dan tak lupa menyelimutinya karena hari ini sangat dingin. Aku? Tentu saja aku menyelesaikan semua laporanku hingga aku tak sadarkan diri °_°

Flashback off

*****

Author pov

" Yey, aku menang" ucap soma sambil agak melempar kartu uno-nya ketengah tengah.

Kini Soma, Takumi, Hisako, Touka, dan Hayama sedang bermain uno bersama di dekat perapian. Mereka bertaruh, siapa nanti yang kalah harus menuruti semua keinginan pemenang. Sekarang pemenangnya sudah ditentukan yaitu Soma, kini hanya tinggal menunggu siapa korbannya.

Soma memandang mereka menyeringai, sepertinya dia ingin membalas dendam karena telah membuatnya menceritakan tentang pertunangannya dengan Erina. Namun tentu saja Soma menyuruh mereka merahasiakannya selama Erina masih belum mau mengakui hubungan mereka. Sepertinya Soma ingin membongkar kisah cinta mereka.

"Apa yang kalian mainkan?" Sebuah suara memecahkan kebisingan mereka, membuat mereka sontak menoleh ke sumber suara tak terkecuali Soma. Erina sudah berdiri disana memakai seragam totsuki dengan rapi dan berjalan mengampiri mereka.

"Takumi-senpai, geser dong!" Touka menggeser tubuhnya menjauh dari Soma dan mendesak ke Takumi. Takumi yang tak faham akan kode-an dari Touka malah mengajak Touka bertengkar. Padahal Touka ingin memberikan kesempatan pada Erina agar bisa duduk bersebelahan dengan Soma.

Erina hanya menggelengkan kepalanya melihat Takumi dan Touka yang bertingkah kekanakan, Erina memilih duduk di sebelah kanan Soma disamping Hisako karena hanya itu tempat yang (lumayan) longgar.

"Apa kau sudah sembuh Nakiri-san?" Hayama membuka pembicaraan setelah Nakiri menyamankan diri. Erina hanya tersenyum dan mengangguk seolah olah keadaannya mulai membaik, walau sebenarnya semakin parah karena kebodohannya_-

Soma melirik Erina sekejap.

"Nakiri mari kita tukar posisi, Hisako apakah ramuan yang kau buat untuknya semalam masih bisa kau buat lagi?" Soma berdiri dan Erina menggeser tubuhnya bertukar tempat duduk dengan Soma membuatnya menjadi lebih dekat dengan perapian. Soma menyerahkan segelas coklat panas dan jaketnya kepada Erina, sedangkan Erina hanya tersenyum senang atas sikap Soma.

Kimi wa Watashi no Daisuki (Kau Adalah Orang yang Kucintai)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt