I'll Give You All - Part 7

6.7K 665 128
                                    

Di suatu tempat asing, dimana banyak orang-orang yang berlalu lalang dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ada Singto yang tengah menyandarkan kepalanya di meja dengan lemas dan tidak bertenaga. Membuat manegernya bingung dengan tingkah anak itu yang semakin aneh saja.

Meskipun harusnya dia bersyukur, jika singto tidak marah-marah hari ini, tetapi melihat nya terdiam seperti patung justru membuat Jane takut. Karena tidak biasanya Singto bersikap seperti ini. Ada khawatiran yang kini dirasanya untuk Singto.

Jane menepuk pundak Singto dengan pelan, "Kau kenapa? Tidak biasanya kau seperti ini."

"Entah aku bingung. Aku tidak fokus hari ini." Keluh Singto pada dirinya sendiri.

"Masalah perjodohan itu lagi? Tentang pria jelek itu lagi?" Tanya Jane.

"Jangan pernah bilang dia jelek! Hanya aku yang boleh berkata seperti itu." Seru Singto kesal mendengar ucapan manegernya itu.

"Ya, ya. Hanya kau saja yang boleh berkata seperti itu, jadi kau memikirkan dia?" Tanya Jane, sembari mendudukkan dirinya di samping Singto.

Singto menganggukan kepalanya pelan, "Dia berputar-putar di kepala ku sekarang. Dan aku ingin mengenyahkannya dia tapi tidak bisa."

"Jadi kau mulai suka dia?" Tanya Jane.

"Tidak. Sudah aku bilang aku tidak akan menyukainya, dia itu jelek jadi mana mungkin aku suka. Tapi..." Singto menggantungkan ucapanya.

"Tapi apa, nong?" Tanya Jane.

"Aku suka kata-kata yang di ucapkannya padaku. Meskipun itu menyakitkan untuk aku dengar tetapi itu memang kenyataan yang ada. aku ini buruk dan tidak bisa melakukan apapun, ya aku memang selalu mengandalkan semua skandal-skandal itu, aku tidak punya prestasi, dan hidupku ini menyedihkan. Aku merasa tidak berguna." Jawab Singto.

"Jangan pikirkan hal semacam itu. Ini hidupmu, dan yang tahu bagaimana dirimu sendiri itu hanya kau saja, jadi jangan pikirkan pandangan orang tentang mu."

"Kata-kata mu bahkan mirip dengan apa yang dia katakan padaku, dia bilang aku harusnya mencari seseorang yang mengerti aku."

"Itu benar, kau harus dapatkan orang yang seperti itu. Agar kau bisa bahagia nanti, jangan hidup dalam kebencian ataupun dendam lagi."

"P'Jane, sepertinya aku tahu siapa orang itu."

"Siapa?"

"Pria itu, sepertinya aku menyukainya."

"Bagaimana bisa?"

"Aku tidak tahu, tapi saat bersama dengannya. Aku tidak perlu berpura-pura seperti saat aku bertemu orang lain. Dia juga tidak berpura-pura baik padaku. Dari awal dia sudah menunjukkan bagaimana dirinya padaku. Meskipun dia tahu posisinya itu sulit, dia bukannya memohon padaku, tapi justru menghinaku. Dan walaupun semua ucapanya itu hanya hinaan untukku. Tapi itu secara tidak langsung menyadarkan aku, sebenarnya seperti apa gambaran hidupku ini."

"Jadi intinya apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku tidak akan melepaskannya."

"Kau yakin? Dia itu pria."

"Memang kenapa jika dia pria? Apa sebuah rasa suka itu di ukur dari jenis kelamin seseorang? Bukankah harusnya di ukur dengan tulusnya orang itu menyayangi kita? Dan sekarang aku merasa aku suka dia."

"Apa ini tidak terlalu cepat?"

"Kau tahu? Aku menyimpan cinta sendirian selama 10 tahun belakangan, tapi apa yang aku dapatkan? Hanya rasa sakit, saat dia tidak pernah benar-benar melihat ke arah ku."

[20]. I'll Give You All [ Krist x Singto ]Where stories live. Discover now