Chapter 1

447 72 102
                                    

Hai..
Selamat datang di kisah Aluna dan Ale ya, semoga kalian suka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


----*-

"Aluuunaa ". Suara serak ario yang sedari pagi meneriaki aku yang katanya adik kesayangannya untuk cepat bangun.

Dok dok dok.
" Alunaa, bangun cepat. Apa kamu gak takut terlambat berangkat sekolah. Ini hari senin kau ada upacara dan hampir setiap hari kau masuk daftar anak-anak terlambat." Teriak ario yang mulai jengkel.

Ceklek. Suara engsel pintu dibuka oleh ario yang mulai geram dengan kebiasaan adiknya bangun kesiangan. Kak Ario diam berfikir sejenak memikirkan cara apa yang dapat membuat aku bangun. Setelah mendapatkan idenya kak Ario turun ke dapur untuk mengambil panci juga spatula milik mama.

Kemudian ia kembali masuk dengan mengendap endap ke kamarku yang masih terbungkus dengan selimut tebal biru bergambar minions. Di dekatkannya panci dengan telingaku lalu...

Tong tong tong tong
"Bangun wooi banguuun kebo." Teriak ario sekencangnya.

Bruuuugg.

Suara Jatuh dari tubuhku karena kaget dengan kejahilan kakakku .
"Aduh. Kak Ayooo bisa gak sih bangunin orang pakai cara yang halus. Mau buat aku mati karena jantungan ya? " kesalku mengusap kepala yang sakit terjantuk kaki nakas.

Kak Ario masih tertawa terpingkal pingkal menyaksikan aku tersungkur ke lantai. Dengan perasaan menang setelah menjahiliku, lalu kak ario kembali menjitak kepalaku.

"Kau ini cewe atau cowo sih dek, kebo banget. Udah berkali-kali kakak bangunin pake cara halus dan masih juga gak bangun." Mandi sono, kau tengok lah itu jam berapa." Ucapnya.

"Cckk, liat saja nanti kubalas kau." Dengusku kesal.

"Ohh dendam nih ceritanya." Ucapnya sembari menjitak kembali kepalaku kemudian lari keluar dengan tawa kemenangan.

"Kakaaaak tunggu saja nanti ku balas kau." Teriakku sembari menahan kesal.

Ini sebenarnya masih terlalu gelap buatku untuk bangun. Bahkan saat gorden kamarku ku buka saja matahari masih belum muncul untuk menembuskan cahaya paginya ke kamarku. Ketahuilah Aku hampir tak pernah bangun sepagi ini, dan sekarang jam dikamarku masih menunjukan pukul 5.30.

Entah kenapa hari ini kak ayo harus membangunkanku sepagi ini, dan ini menyebalkan buatku mereka selalu saja mencari cari cara untuk mengerjaiku sama seperti pagi ini. Menyebalkan bukan. Dengan langkah gontai aku berjalan mengambil handuk untuk segera mandi.

Jatuh Cinta Diam-DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang