Bab 45: Special.

4K 531 30
                                    

Jangan lupa didengerin, oke? Hihi

🍪

Setelah memesan dua pizza asin dan satu pizza manis, Jungkook kembali ke meja dimana Shinbi sedang meminum milkshake nya sambil main handphone. Jungkook duduk di depan Shinbi. Gadis itu mendongak sinis. Ia kembali menyimpan handphone nya ke tas.

Gadis berdeham sebentar. "Jadi bagaimana Kanada? Lebih nyaman dari Seoul?"

Jungkook menggeleng. "Disana makanan nya tidak enak. Lebih enak buatan Eunha."

"Jadi kau kembali hanya untuk masakan nya?"

Tanya Shinbi sengit. Ia benar-benar bingung dengan jalan pikiran Jungkook yang benar-benar sembrono.

"Tentu saja tidak. Aku datang untuknya."

"Membuat nya menangis selama dua jam setelah mencoba melupakan selama tiga tahun? Itu yang kau mau?"

Mendengar itu, Jungkook malah terkekeh. Itu berarti Eunha memang masih mencintai nya.

Shinbi berdesis. Ia menyipratkan sedotan nya ke arah Jungkook.

"Ish! Apa yang kau lakukan!? Kau membuat kacamata kotor!"

Tanya Jungkook heboh sambil membersihkan kacamata nya dengan tisu. Shinbi malah memukul kepala nya. Tak peduli dengan tatapan orang yang menatap nya ngeri.

"Masih mending aku tak menyiram minuman ku ke arah mu, bodoh!"

Shinbi berkali-kali menghela napas. Menahan amarah nya. Ia mengibaskan rambutnya ke belakang, merasa agak gerah.

Jungkook memakai kacamata nya lagi. Ia kemudian menatap Shinbi. Matanya terpaku pada kalung dengan bandul cincin silver.

"Mainstream sekali kalung mu."

Refleks, Shinbi menyentuh kalung nya. Ia berdecak.

"Jehop yang membelikan ku cincin. Tapi aku risih jika harus memakai nya di jari. Jadi, Jehop mengganti bandul kalung ku dengan cincin ini."

Jungkook sempat termenung berpikir. Beberapa saat kemudian ia ingat sambil mengangguk. Jehop memang panggilan sayang dari Shinbi. Entah apa arti yang terkandung didalamnya. Yang jelas, panggilan itu membuat Hoseok nge fly.

"Kau yang meminta nya beli?"

Shinbi menggeleng. "Tentu saja tidak. Aku bahkan tidak memikirkan cincin dan sebagainya."

"Kau tahu dimana toko nya?"

Shinbi mengangguk. "Jehop sendiri yang mengajakku kesana. Kau mau apa, huh?"

"Tentu saja membelikan Eunha hadiah. Tanggal 5 besok dia wisuda, bukan? Temani, ya?"

Shinbi mengangkat alis nya. Kemudian ia menggeleng. "Tidak mau. Malas. Aku tak mau dengar Eunha menangis lagi saat wisuda karena mu."

"Ah, tolonglah aku, Hwang. Aku benar-benar bingung apa yang harus kubeli untuk Eunha."

"Buang waktu saja. Lagipula, kau tidak memberi tip padaku."

milky way. ✔Where stories live. Discover now