Heavy Starry Chain

2.6K 253 66
                                    

MY I

'Heavy Starry Chain'

SoonHoon one shot

Soonyoung – Jihoon (GS)

.

.

.

.

.

"BERHENTI! Kubilang berhenti nona!!"

Laju roda dua motor matic berstiker ayam siap saji terhenti paksa saat dengan kurang ajar motor lain menyalip dan menghalangi jalannya.

Bukan motor biasa atau milik pengantar pizza, melainkan motor besar polisi lalu lintas.

Gadis pengantar ayam berdecik menepikan motornya kesisi kiri saat kena cegat.

Helm merah berlogo 'Lee-koko' masih terpasang, bahkan kaca helm nerawangnya enggan terbuka.

Polisi muda yang membawa motor milik kantor turun dengan hentak kaki mencekam.

Membuka kaca helm sama kasarnya dengan wajah memerah emosi.

Satu tangannya terangkat memberi hormat layaknya gadis itu tiang bendera yang perlu di hormati.

Memberi salam dengan nada khas layaknya karyawan pada para petinggi pemerintahan.

Heol, pencintraan.

Putri pemilik warung ayam hanyalah kalangan kecil, bukan pejabat.

"Selamat Sore. Maafkan saya mengganggu waktu anda, saya melihat di perempatan tadi anda melanggar tata tertib lalu lintas"

Polisi jangkun berbahu tegap menunggu jawaban, namun hanya ada decikan kesal sebagai jawaban tersingkat.

"Anda melanggar aturan menerobos lampu merah dan kabur dari peringatan"

Gadis yang diintrogasi masih betah mendiam.

"Boleh saya lihat surat dan kartu pengendara anda?"

Lagi, decik ke sekian yang sukses membuat sang polisi emosi.

"Nona, bisa buka helm ada sebentar?"

"Tsk! Berisik!"

Suara kaca plastik helm tersingkap keras hingga membuat kaget sang polisi muda di samping.

Gadis pengantar ayam menatap tajam mata sang polisi, memberi ancaman dan umpatan lewat tatapan agar segera menyelesaikan masalahnya.

"Begini tuan - Kwon Soonyoung – yang terhormat, saya tidak melanggar seperti apa yang engkau kata kan barusan, aku tidak bersalah, lampu lalu lintas yang kulewati masih hijau. Dan salahkan mobil didepan yang melaju lambat sehingga membuatmu berkesimpulan aku menerobos lampu merah"

"Anda membela diri?"

"JELAS! Aku tidak bersalah"

"Jika itu menurutmu, tapi kami memiliki bukti kau melakukan pelanggaran"

Gadis pengantar melepas helmnya urakan tak peduli surai hitam panjang terikatnya lepas hingga berkibar secara slow motion bak iklan shampo wanita.

Sepersekian detik sang polisi agaknya terkagum menyaksikan, jika boleh ia jujur, gadis bertubuh mungil di depannya nampak semakin cantik meski kini berwajah judes.

"Bukti apa?! Apa kau akan membawa saksi?"

"Tidak. tapi rekaman cctv di tiang lampu lalu lintas"

My IWhere stories live. Discover now