JONGHYUN

911 124 9
                                    

Sekitar 3 minggu menuju kelulusan SMA, jonghyun mengunjungi kediaman Daniel untuk sedikit merubah suasana hatinya yang masih saja galau karena di tolak choi minki gurunya sendiri.

Tak ada yang special disana, hanya ada Daniel yang sibuk menyuapi sejong yang tengah nonton kartun. Kalau saja jonghyun belum tau apa yang terjadi mungkin saja ia akan kaget melihat Daniel yang mau mau saja jadi pesuruh dari seorang wanita cerewet macam sejong.

Jonghyun tak melihat seongwoo disana, daniel biang seongwoo sedang bermain bersama roney dan peter di halaman belakang bersama ayahnya. Jonghyun hanya mengangguk lalu duduk disamping sejong dan mulai bicara panjang lebar soal keadaan hatinya yang tak kunjung sembuh.

"Sudahlah... Guru choi bukan satu-satunya orang yang bisa kau jadikan pacar. Akan ada banyak pria dan wanita yang menyukaimu saat kau kuliah nanti. Kau itu tampan dan pintar, keluargamu juga baik. Pasti orang yang lebih baik sudah disiapkan tuhan untuk mu"

Jonghyun hanya bisa mengangguk. Sedikit banyaknya ucapan Daniel membuatnya lega. Ia tau, tuhan punya rencana lain. Mungkin benar jika sekarang ia terluka tapi jonghyun juga tak bisa menyalahkan siapa-siapa termasuk tuhan.

Choi minki tidak menyukainya atau mungkin tidak memiliki perasaan sama seperti dirinya, jonghyun juga tak ingin memaksanya. Jonghyun hanya berharap ia punya kesempatan lain untuk bahagia bersama orang yang dicintainya.

Masa SMA sudah akan berakhir, mimpinya untuk punya kisah Cinta romantis di SMA juga akan segera berakhir berganti masa kuliah yang diyakininya akan penuh dengan tugas dan belajar. Yah... Jonghyun berharap masa masa kuliah nanti akan ada kesempatan baginya untuk membuat cerita cintanya sendiri.

*****

Disisi lain rumah Daniel, seongwoo tengah memeluk roney yang telinganya baru saja selesai di bersihkan oleh Dongho.

Kini pria paruh baya itu tengah membersihkan telinga peter dengan korek kuping secara pelan-pelan karena tak ingin kena cakar lagi seperti saat tadi membersihkan telinga roney.

Pada dasarnya peter lebih tenang dan pemalu dibanding roney, tapi soal cakaran peter tak kalah ganas.

"Sejak kapan ayah mulai membersihkan telinga mereka?"

"Ini pertama kalinya, ayah berusaha mencari kesibukan lain selain di kantor dan ayah rasa membersihkan hewan peliharaan cukup baik. Walau butuh banyak perjuangan dan penuh cakaran"

Seongwoo tersenyum ceria, tangannya masih asik mengelus roney yang hampir tidur di pangkuannya.

"Ayah... Sejong akan melahirkan dalam beberapa bulan kedepan. Bagaimana menurut ayah?"

"Bagaimana apanya?"

Dongho membuang korek kuping bekas membersihkan telinga peter ke tempat sampah kecil di bawah meja. Pandangan matanya kemudian fokus pada seongwoo.

"Setelah anaknya lahir... Aku dan Daniel akan merawatnya bersama ayah. Lalu bagaimana dengan sejong?"

"Ayah sudah membicarakan ini denganya, dia bilang dia masih memiliki banyak mimpi untuk di wujudkan. Jadi dia mulai merencanakan semuanya sekarang, kau tak usah hawatir. Ayah rasa dia wanita yang cukup kuat, kita hanya harus mendukungnya saja"

Dongho melihat seongwoo mengangguk, namun keraguan masih jelas terlihat di pandangan matanya.

"Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?"

JANJIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora