23. Hello [End]

5.7K 567 80
                                    

Aku melihat pantulan diriku di cermin.

Tak ku sangka, dress putih yang dihadiahkan Jisung tiga tahun yang lalu masih muat di badanku.

Mataku mulai berkaca-kaca ketika mengingatnya.



Tidak.




Aku tidak boleh menangis lagi.

Aku menghela nafas berat lalu mengambil sling bag di atas meja.



"Mau kemana pagi-pagi, cantik?" suara kak Jaehyun mengejutkanku.

Aku mendorong pelan lengannya lalu berjalan melewatinya, "Ngagetin orang dosa lo kak."

Kan Jaehyun berjalan mengikutiku, "Dosa kakak pasti bakal diampunin kalo Tuhan udah liat kegantengan kakak."

Aku terkekeh pelan, "Pede banget sih."

"Jadi orang itu memang harus pede."

"Terserah deh kak," ucapku lalu membuka pintu rumah.

"Eh? Kamu mau kemana?" tanya kak Jaehyun.

"Ketemu Jisung," jawabku lalu menutup pintu, tak peduli dengan kak Jaehyun yang sedang ngomel-ngomel di dalam.

Aku masuk ke dalam taksi yang sudah ku pesan, lalu menyibukkan diri dengan bermain ponsel.

Aku terkejut ketika sebuah panggilan tiba-tiba masuk di ponselku.





📞 Mark Lee

"Halo," sapaku.

"Beneran nggak mau dianter?"

"Bener Mark."

"Yaudah, hati-hati ya. Maaf nggak bisa lama-lama, sebentar lagi aku harus tampil."

"Sibuk banget sih," gurauku.

"Ya, beginilah nasibku."

Aku terkekeh pelan, "Yaudah, jangan lupa makan."

"Oke. Aku tutup ya, bye."




Taksi yang ku tumpangi kini sudah berhenti di sebuah tempat yang tidak asing lagi bagiku.

Aku segera turun lalu menyempatkan diri untuk membeli bunga sebelum masuk ke dalam.

Aku menghela nafas berat lalu melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam, ku telusuri jalan setapak sampai akhirnya tiba di tempat yang aku inginkan.



Aku berjongkok di depan sebuah batu, "Hai, udah lama nggak ketemu."

"Aku bawa bunga buat kamu," ucapku lalu menaruh bunga di sebelah batu tersebut.


Tender LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang