Thal(assa)

4.7K 775 56
                                    

Thalassophile
(n.) a lover of sea, someone who loves the sea, ocean.

---

Sekujur tubuh Samudra pucat, lehernya dikelilingi kain warna putih yang digulung rapat. Asa yang terduduk di lantai akhirnya merangkak menuju kaki Samudra yang tergantung di atas kepalanya.

Asa tak berkedip, tapi ada suara yang tersekat di tenggorokannya. Masih mencoba sekuat tenaga untuk bangkit, tapi kakinya masih terasa lemas.

Ketika kesadarannya kembali penuh, Asa sadar bahwa ia masih memeluk satu kaki Samudra yang terasa dingin. Ia memeluk kaki itu semakin erat sambil meneriakan nama Samudra berkali-kali.

Ada dua buah surat dan satu kertas yang terletak di meja yang tidak jauh dari tempat Samudra menggantungkan dirinya.

Akhirnya Asa mencoba meraih kertas itu sambil merangkak kembali, mencari alasan atas apa yang dilakukan Samudra.

Tante Tari, saya titip jantung saya untuk ibu ya? Tolong kasih surat ini juga, satu untuk ibu dan satu lagi untuk Asa.

-Samudra

Melihat namanya ditulis di kertas itu, Asa langsung melihat dua surat dibawahnya. Benar. Ada namanya yang tertulis di amplop itu.

"SAMUDRA!!!"

Belum sempat Asa membaca surat itu, suara Bima memekik memenuhi ruangan ketika baru sampai di ambang pintu rumah ini.

Pemuda itu berlari seperti orang gila mendekati tubuh Samudra, disusul Bintang yang juga ikut berlari di belakangnya.

"Masih ada waktu. Kita bisa tolong Samudra!" Ucap Bima cepat dan langsung berlari ke arah dapur mengambil pisau.

Lalu dengan cepat Bima menarik bangku dan memotong penggantung Samudra, sementara dibawah, Bintang bersiap untuk menopang tubuh Samudra.

Hingga mereka sampai di rumah sakit, Asa tak berhenti menangis dan meraung-raung memanggil nama Samudra.

Dokter dan suster intalasi gawat darurat langsung menarik masuk tubuh Samudra, meninggalkan Asa yang masih menjerit, meronta-ronta melawan Bima dan Bintang yang menahan tubuhnya.

Dua puluh menit berlalu tapi suara rintihan Asa masih terdengar nyaring memenuhi ruang IGD, hingga dokter yang menangani Samudra tadi keluar dari ruangannya.

"Gimana keadaannya Samudra, dok?" Tanya Bima langsung.

Dokter tersebut menatap Bima dengan penuh penyesalan lalu memberikan gelengan pelan. "Maaf, pasien itu sudah berhenti bernafas."

Isak tangis Asa mulai melirih lagi. Dari lembut, semakin keras, dan akhirnya menjerit kembali memanggil nama Samudra. Suara rintihan itu terdengar pilu dicampur dengan tangisan Bima dan Bintang yang juga ada disana.

PLUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang