3

127 16 0
                                    

***

Aku hampir saja menjatuhkan pisau yang kugunakan untuk mengoleskan selai coklat ke atas rotiku, ketika mama mengatakan bahwa pagi ini Minhyuk hyung kah yang akan mengantarkanku ke sekolah, dan begitu juga nanti ia juga yang akan menjemputku.

Ingin rasanya aku menolak. Tapi apa daya, kata-kata mama adalah sederet kalimat langsung yang tersegel dengan cap tidak dapat diganggu gugat. Menolaknya sama saja dengan sukarela menerima ceramah mama yang tiada henti pagi-pagi begini, dan tentu saja aku tidak mau.

"Asiikk dah gue nganter elu kesekolah..haha.." dengan spontan, tangan Minhyuk hyung menepuk-nepuk kepalaku pelan. Yang buru-buru langsung aku singkirkan.

"Iish apaan sih..."

"Haha.." lihatlah! Ia hanya terkekeh, padahal iti yang tambah membuatku sebal terhadapnya.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, aku hanya diam dengan tangan terlipat di dada. Suara dentuman dari lagu rock atau metal atau sama sajalah namanya, yang demi apapun bisa merusak gendang telinga orang yang mendengarnya, menjadi suara-suara asing yang ada di dalam mobil ini.

Aku bahkan tidak bisa menangkap satu katapun dari lagu-lagu yang terus berkumandang ini. Hentakan drum dan teriakan sekencang mungkin, hanya itulah yang aku rasa ada didalam lagu ini. Tapi sepertinya Minhyuk hyung tidak peduli, sama sekali tidak peduli. Kepalanya ikut bergoyang-goyang dan tangannya ia pukul-pukulkan ke stir mobil.

Berlebihan,tapi rasanya aku benar-benar ingin sujud sukur ketika akhirnya mobil ini memasuki pekarangan sekolahku. Setidaknya delapan jam kedepan, aku terbebas dari makhluk satu ini. Meski sialnya, pulang nanti aku harus menghadapi suasana seperti ini lagi.

"Jngan turun !"cegahku, menarik ujung kaos Minhyuk nyung, ketika ia hampir saja membuka pintu.

"Lho kenapa ? Gini-gini kan ini sekolah gue juga dulu, almamater gue.."

"Gue bulang jangan-jangan !!"

"Ya Changkyun, apa salahnya sih gue turun?"

"Please, lu dimobil aja.." nadaku melemah, aku benar-benar menatapnya sambil memohon. Hal yang sangat jarang alu lakukan terhadapnya.

"Ya sudahlah, padahal kan gue pengen ketemu gebetan-gebetan gue dulu tuh.."

Aku hanya melengos, sama sekali tidak berhasrat mendengarkan kenarsisan. Buru-buru aku langsung turun dari mobil dan sedikit berlari kecil menjauh.

"Hai Changkyun, dianter siapa ?" Jooheon satu teman kelasku yanag sekaligus sahabat ku, tiba-tiba saja sudah berada disisi kiriku.

"Eh..itu, ehm sama.."

"Sama siapa?"

"Minhyuk hyung.." jawabku akhirnya sangat amat pelan dan terpaksa. Berharap bisa menemukan nama lain untuk aku sebut. Bahkan rasanya aku lebih senang menyebut nama kim ahjussi, supirku ketimbang Minhyuk hyung.

"Oh Minhyuk hyung lagi disini yaa ? Baru pulang dari Incheon ?"

"Iya, lagi libur semesteran"

"Sama sih, Shownu hyung juga.."

Aku hanya mengulum senyum, Shownu Hyung sama seperti Minhyuk hyung, alumni sekolah ini juga. Hanya saja mereka sangat berbeda jauh. Dan aku rasa, aku akan bangga bila memiliki Hyung seperti Shownu hyung.

"Eh Changkyun, ada Han saem tu samperin yuk.."

***
.
.
.
.
.
.
.
Oke guys chapter 3 nya udah update nee gimana menurut kalian..
Oh iya aku bakalan lanjutin ff ini besok yaa.. ditunggu ya updatenya..

after his departureWhere stories live. Discover now