7

86 13 0
                                    

***

Setelah peristiwa itu, meski tetap cuek dan antipati namun sikapku jauh melunak pada Minhyuk hyung. Setidaknya aku berusaha untuk tersenyum atau tidak lagi menatapnya sinis,satuhal yang dulu tidak pernah aku lakukan terhadapnya. Seminggu setelah itu, ia kembali ke Incheon tempat dimana dia menjadi mahasiswa.

Dan aku juga kembali menjalankan aktivitasku seperti biasa, tidak ada yang spesial. Aku kembali berkutat dengan buku-bukuku, satu hal yang aku tahu, akan jauh membedakanku dengan Minhyuk hyung, prastasi kami disekolah. Setidaknya yang aku tahu dari guru-guru. Dan satu lagi, untuk membuktikan ke-eksistensianku, aku memutuskan untuk ikut LDKS dan menjadi anggota OSIS. Aku tidak ingin disamakan dengan Minhyuk hyung yang "NOL" prestasi.

Sudah sejak satu jam yang lalu aku membuat segala hal yang diperlukan untuk kegiatan LDKS ku nanti, segala hal yang herhubungan dengam sesuatu yang 'aneh' seperti nametag yang harus berbentuk binatang, topi-topian kertas, kacamata kertas, tas dari karung goni, kalung dan gelang dari sedotan, segala hal yang membuatku senewen sejak tadi. Satu-satunya hiburan yang menemaniku hanyalqh timeline twitter yang terpampang di layar laptopku.

"Lu ngapain Kyun?"

Aku menoleh,dan bingung mendapati Minhyuk hyung ada di rumah. Baru  dua bulan yang lalu ia libur semesteran, untuk apa ia disini sekarang.

"LDKS. Kok ada disini ?" Jawab dan tanyaku berbarengan. Lihatkan, setidaknya aku tidak seperti dulu.

"Ada yang harus gue urus,mau gue bantu?" Tawarnya, sambil duduk disebelahku, sama sekali tidak melepas jaketnya atau sekedar mengganti dulu bajunya. Padahal pasti ia lelahkan, setelah menyetir dari Incheon kemari.

"Enggak isah,  makasih"

Dan entahlah apakah otaknya sudah kebalik, sehingga banginya penolakkan adalah persetujuan, yang jelas saat ini ia mulai membantuku untuk mengunting-gunting kertas. Dalam diam kami bekerja sama, untuk pertama kalinya.

"Ehm.. hyung..gue ambikin minum yaa .." tawarku, lagi-lagi untuk pertama kalinya. Dan tanpa jawaban dari Minhyuk hyung, aku langsung saja ngacir ke dapur untuk mengambilkannya segelas air putih.

***

Tubuhku terpaku, ketika melihat apa yang terjadi dihadapan ku. Entah bagaimana caranya, Minhyuk hyung sepertinya dengan sukses menumpahkan cat air di hasil karyaku yang telah ku kerjakan sejak tadi. Di dorong emosi, dan mungkin juga karena rasa letihku, tanpa sekalipun berniat untuk mendengar penjelasan Minhyuk hyung yang menatapku dengan perasaam bersalah, namun sama sekali tak menyentuh hatiku, aku langsung saja menyiramkan segelas air yang ada di tanganku,tepat ke wajahnya.

"Gue benci elu hyung! Elu ngerusak semuanya !! Gue pengen lu nggak ada disini ! Nggak ada !!" Aki meraung-raung putus asa. Segala rasa kesal, lelah, emosi, bingung dan sebagainya bercampur, membuat tubuhku tidak terkendali.

Minyuk hyung hanya menatapku lirih. Sepertinua ia sama sekali tidak menyangka atas reaksiku ini. Tapi masa bodoh dengam semuanya, aku benci padanya. Dan perlu beberapa kali lagi, aku katakan itu untuk menunjukkan rasa bemci ini ?!

"Kyun kam... lho Minhyuk ?!" Eomma dan Appa yang sejak tadi diam di kamar, tidak mengerti apa yang terjadi dengan kami. Bisa kau bayangkan mungkin, Minhyuk hyung dengan tubuh basah kuyup, lantai ruang keluarga yang berserakan dengam berbagai kertas dan alat-alat lainnya, serta aku yang menangis sendiri.

Tidak mau berlama-lama seruangan dengan pengacau ini, aki segera berlari menuju kamarku, aku benar-benar menyesal mengijinkannya ikut campur. Harusnya aku bisa mengira dari awal jika ia akan mengacaukan segalanya.

 Harusnya aku bisa mengira dari awal jika ia akan mengacaukan segalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

WJSN Bona

WJSN Bona

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***
.
.
.
.
.
.
.

Hii hello anyyeong mbb akhirnya part 7 udah di post... di tunggu part 8 nya yaa...
Dan makasih udah mau baca cerita aku

after his departureWhere stories live. Discover now