7

5.1K 905 103
                                    

Seongwu dengan malas melangkahkan kakinya menuju ruangan Daniel. Hari ini tenggat waktunya mengenai rancangan yang dibuatnya bersama Namjoon, seniornya sedari kuliah.

Seongwu merapikan blus yang dikenakannya ketika matanya mendapati Minhyun dimejanya. Bukan rahasia umum diantara teman-temannya kalau Seongwu menaksir sekertaris direktur. Yah, walaupun hanya Yeongmin dan Jungkook yang tahu.

"Pak Minhyun."

Minhyun menoleh, senyuman bak malaikatnya muncul membuat Seongwu tersipu sendiri.

"Kau mau menyerahkan file ya ? Silahkan, Pak Daniel sedang senggang."

"Oh, baiklah, saya ke dalam ya Pak."

Minhyun mengangguk. Seongwu menggaruk tengkuknya sebelum beranjak dari sana.

Seongwu yang baru mengangkat tangannya untuk mengetuk memundur kaget karena pintu terbuka dan Daniel muncul.

"Oh, baru saja ingin kupanggil."

"Eh ?"

Daniel membuka pintu lebar dan memberi jalan.

"Masuklah dan duduk."

"Ba-baik."

Seongwu berjalan pelan menuju kursi yang berhadapan langsung dengan Daniel. Daniel pun duduk di kursinya dan mengulurkan tangan kepada Seongwu.

"Eh ?"

"Berikan."

Seongwu mengernyit, lalu menggerakkan tangannya ragu-ragu dan menyentuh tangan Daniel.

"Apa yang kau lakukan Seongwu ?"

"Eh ?"

"Aku meminta file itu, kenapa kau berikan tanganmu ?"

Sengwu menarik tangannya dengan cepat, pipinya memerah dalam sekejap lalu dengan malu memberikan file ditangan lainnya.

Daniel menggeleng sambil membuka file, memilih menyandarkan tubuhnya sambil membaca seksama laporan Ong Seongwu.

"Ini asli rancanganmu kan ?"

"Benar Pak Daniel."

Daniel menutup file tersebut dan menempatkannya di laci meja, Seongwu hanya diam memperhatikan tangan direkturnya. Seongwu tidak berani menatap Daniel karena masih malu mengenai tadi.

"Kau bersedia ikut dalam pembangunan gedung baru ?"

"Eh ?"

Daniel mendesah panjang, menyandarkan kembali tubuhnya sambil bersidekap menatap Seongwu, Seongwu yang masih malu hanya diam menunduk. Daniel menyangga pipinya pada pegangan kursi dengan sebelah tangan.

"Kau ini selalu saja 'eh', 'eh',"

"Ma-maaf Pak."

"Dan selalu gagap. Setahuku kau tidak gagap, kenapa saat presentasi. Kenapa ? Gugup ?"

Seongwu dengan cepat mengangkat wajahnya sambil menggeleng.

"Bu-bukan begitu Pak, hanya saja ..."

Daniel diam, menunggu Seongwu yang berpikir untuk menjawab.

"Hanya saja apa Seongwu ?"

"Eh ?"

Daniel tertawa kecil, membuat Seongwu yang benar-benar bingung menggaruk keningnya.

"Seongwu, Seongwu."

Daniel membenarkan duduknya. Sedangkan Seongwu menatap Daniel tidak percaya, Daniel tertawa karenanya ? Wow.

Mommy ||Ongniel|| GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang