dc | 1

1.4K 270 35
                                    




tak mengerti apa yang telah terjadi
kau tak lagi sama, engkau bukan engkau.



















kriiiiingg

jam weker yang jeno pasang jam 10 pagi berbunyi dengan nyaring. dengan malas ia bangkit dari tidurnya untuk mematikan benda berisik itu.

jeno terduduk. rambut berantakan, lingkaran hitam di bawah mata, dan beberapa jerawat yang tumbuh di dahinya, menandakan bahwa ia sedang stres.

memang akhir-akhir ini jeno yang menjabat sebagai ketua osis harus disibukkan dengan pensi sekolah yang akan dilaksanakan minggu depan.

tapi, bukan cuma itu yang membuat cowok 16 tahun ini stres.

park siyeon, cewek primadona sekolah yang resmi menjadi pacar jeno 5 bulan yang lalu sukses membuat cowok itu merengek gak jelas.

pasalnya, ini udah hari ke delapan semenjak percakapan terakhir mereka di whatsapp yang cuma siyeon baca tanpa dibalas. dan setelah itu, jeno merasa siyeon menjauh perlahan.

jeno gak tau salah dia dimana hingga pacarnya itu berubah secara tiba-tiba. jeno bukan tipe cowok yang genit, suka godain cewek sana sini. jeno juga gak banyak tingkah. dan yang terpenting, jeno memperlakukan siyeon bak tuan putri.

terus, dia salah apa?

enggak tau.

jeno beneran gak tau dimana letak kesalahannya. tiap kali dia menghampiri siyeon, pasti ada aja alasan yang dilontarkan cewek itu untuk cepat-cepat pergi dari sana. dipanggil guru lah, kebelet pipis lah, tiba-tiba pusing lah.

jeno jadi gak ada kesempatan buat ngejelasin yang bahkan dia gak tau apa yang harus dijelasin ke siyeon. karena.. ya itu. jeno gak tau dimana persisnya letak kesalahan dia.

"yeon.. gue kangen.."























yang selalu mencari dan menelponku
dering darimu tak ada lagi





















"gelisah banget lo, kenapa sih?" seru mark, tetangga yang juga kakak kelas jeno di sekolah. mark lagi main ke rumah jeno sekarang, numpang makan siang karena dia lagi sendirian di rumah.

mark yang daritadi cuma diam merhatiin jeno yang berkali-kali menglock-unlock handphonenya, akhirnya gedeg sendiri. karena jeno cuma nyalain handphone, dilihat sebentar, abis itu dimatiin lagi. kayak lagi nunggu sesuatu, tapi mark gak tau jeno nunggu apa.

mark duduk lesehan di karpet sambil makan keripik, sedangkan yang diajak bicara cuma senderan di sofa gak ada gairah hidup. jeno menghela nafas berat, kemudian mengusap wajahnya kasar.

"siyeon ngediemin gue, bang." ucap jeno pada akhirnya. "padahal biasanya tuh dia nyepamin gue buat olahraga pagi." lanjutnya.

mark cuma manggut-manggut mendengar curhatan jeno yang dia yakin baru setengah. cowok blasteran itu diam aja, menunggu jeno untuk melanjutkan ceritanya.

"biasanya siyeon suka nelepon gue malem-malem, dia sering insomnia." lanjutnya. "tapi semalem gue bela-belain begadang nunggu telepon dari dia, malah gak ada telepon sama sekali. jangankan telepon, whatsapp aja gak ada."

"woy gila lo, no. lo tuh udah keseringan begadang tau gak gara-gara acara sekolah itu. hari libur bukannya digunain baik-baik malah dipake buat nungguin yang gak jelas." cerocos mark merasa kesal karena menurutnya jeno melakukan hal yang gak berguna.

mark gak tau rasanya berharap doi nelepon karena status whatsapp siyeon kemarin malam itu online sampai jam 3 pagi. tapi anehnya, jeno gak nemuin barang satupun story yang siyeon buat. padahal siyeon tipe orang yang dikit-dikit update.

jeno tau siyeon online, tapi bukan buat dia. dan itu bikin jeno kepikiran terus.

"lo jomblo. lo gak tau rasanya, bang." tukas jeno. lagi, ia meng-unlock handphonenya, berharap ada whatsapp dari siyeon. tapi nihil.

mark berdecih. "kalopun gue punya cewek, gue gak bakal capek-capek mikirin dia yang gak jelas kayak gitu, no."

"gue sayang dia,"

mark menghela nafas. kemudian ia beranjak dan duduk disamping lelaki putus asa itu. ia menepuk bahu jeno, sebelum akhirnya berkata, "pacar jangan dimanjain mulu ah. nanti ngelunjak."

kata-kata yang dilontarkan mark barusan, membuat jeno terdiam seketika.

dengan caraku | jeno siyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang