10. Hangout

197 36 156
                                    

Jaka Sableng:

Jaka Sableng: udah ganteng blom?😚Jaka Sableng: menurut ramalan sih, katanya mirip sama jodoh lu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaka Sableng: udah ganteng blom?😚
Jaka Sableng: menurut ramalan sih, katanya mirip sama jodoh lu

Dara Berliana: njs

Jaka Sableng: g prcy? ywd. ga trima amat ama takdir

Dara Berliana: dih syp jg yg mao ama lo, njs kuadrat.

Jaka Sableng: songong amat lu
Jaka Sableng: btw, jalan kuy? bosen gua

Dara berliana: klo dibayarin sih mau2 aje

Jaka Sableng: dasar lo, untung sayang. siap2 sana

Dara Berliana: adik yang baik🤗

Dara terkekeh membaca chat dari Jaka. Setelah meletakan ponsel di atas kasur, Dara bersiap-siap untuk pergi dengan laki-laki yang ia anggap adik itu.

Dengan memakai jins hitam dan baju berwarna merah lengan panjang, Dara mematut dirinya di depan cermin. Rambut pendeknya ia biarkan tergerai. Setelah menyapukan wajahnya dengan bedak baby, Dara melangkah keluar kamar dengan sling bag hitam yang tersampir di bahunya.

"Mau kemana?" Dina, mama Dara menatap putrinya itu dengan mata yang mengerling jahil.

Dara terkekeh, melangkah menghampiri sang mama. "Biasa, orang cantik banyak yang ngajakin jalan. Bolehkan, Ma?" Dara memeluk lenga Dina, membenamkan wajahnya pada lengan sang mama.

Dina mengelus lembut rambut Dara. "Tapi pulang jangan malam-malam, ya." Perempuan itu tersenyum saat menyadari bahwa ada seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya. "Tuh, pangerannya udah dateng," ucap Dina dengan nada bercanda.

Dara melirik ke arah pintu, menemukan Jaka yang berdiri di sana. Kemudian ia menatap mamanya dengan bibir yang maju beberapa centi. "Pangeran apaan, pangeran kodok sih iya. Pergi dulu ya ma, muah..." Dara mengecup pipi Dina, lalu berlari kecil menghampiri Jaka.

"Tan, pinjem anaknya ya, hehehe..." Setelah berpamitan, keduanya langsung melesat menuju motor Jaka yanh terparkir di depan rumah Dara.

"Lo udah makan belom?" tanya Jaka, dengan kepala yang sedikit miring untuk mendengarkan jawaban Dara. Suara kendaraan di jalanan saling bersahut-sahutan.

"Belom sih, ntar makannya di mall aja," jawab Dara dengan suara keras ke arah telinga Jaka yang tertutupi helm, hingga laki-laki itu dapat mendengar dengan jelas jawaban Dara.

Beberapa menit kemudian, keduanya sampai di salah satu mall ternama di Jakarta. Setelah memakirkan motor, Jaka dan Dara langsung melesat memasuki mall mencari tempat makan yang pas untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Jaka & DaraWhere stories live. Discover now