Second Time - pt I (magic shop)

245 20 23
                                    

Ia berada disana, kekasihnya berada disana tepat dihadapannya. Masih terlihat cantik dengan dibibir mungilnya, hanya saja sudah tak lagi dapat merekahkan senyum manis yang ia tunjukan seperti biasanya, saat ini kekasihnya masih bersamanya namun dengan keaadaan mata tertutup dan sudah terbaring kaku.

Kalau saja dirinya lebih cepat menyelesaikan urusannya, mungkin chara, kekasihnya tidak akan pergi selamanya seperti ini. Chara pasti masih berada disisinya kemudian tertawa bersama membicarakan hal-hal kecil seperti biasanya.

Jeon jungkook, pria itu masih tenggelam dalam rasa sedihnya yang teramat sangat. Dirinya saat ini dalam keadaan benar-benar telah hancur.

"R..ra.."

Seluruh kalimat jungkook tercekat tepat di dalam tenggorokannya, seolah seperti habis menelan batu berukuran besar yang tersangkut diantara dinding tenggorokannya dan hal itu tentu saja membuatnya kehilangan kalimat dan bahkan kehilangan bagaimana cara untuk bernapas.

Isak tangisnya masih terdengar diseluruh sudut ruang gawat darurat rumah sakit sejak siang tadi sampai matahari kembali terbenam.

"nak aku pikir kau harus pulang sekarang, ini sudah sangat larut  istirahatlah" ucap pria tua dengan mata yang sembab seperti matanya, pria itu ayahnya chara

"a..ah.. Ne" ucap jungkook dengan tergesa-gesa mengusap air mata miliknya dan bergegas membungkuk hormat lalu pergi dari sana. (ya)

•••

Kota Seoul dimalam hari masih terlihat sangat ramai. Beberapa orang masih banyak berlalu lalang disetiap sudut kota, dengan lampu-lampu mobil yang melintas dijalanan yang terkadang sedikit mengganggu para pejalan kaki

Setelah pergi dari rumah sakit, Jeon jungkook berjalan sempoyongan menelusuri jalan tak tentu arah. Hoodie hitam yang ia kenakan sukses menutupi bagian kepala dan menyamarkan wajahnya yang sudah membengkak akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata.

Ia melewati penyebrangan tanpa melihat peringatan lampu lalu lintas yang sudah melarang pejalan kaki untuk menyebrang lagi. Alhasil akibat perlakuannya, seluruh mobil yang melintas mendadak berhenti dan sibuk menekan klakson mobilnya

Beberapa pengemudi juga berteriak kasar dan para pejalan kaki di ujung penyebrangan pun sibuk berbisik-bisik

"yakk apa kau mau mati hah??"

"lebih baik kau lompat dari atas gedung tinggi sekaligus!! jangan libatkan aku dalam proses kematianmu!!"

"aigoo ada apa dengan pria aneh itu"

"orang itu gila ya?"

"kasihan sekali"

"ada apa dengannya?"

Kala semua orang sibuk membicarakannya, dirinya tidak peduli akan hal itu. Ia hanya terus berjalan seolah tak mendengar apapun

Saat menelusuri jalanan, sesekali ia berpegangan pada sebuah tiang yang terletak di pinggir jalan, menopang tubuhnya yang sudah tak kuat lagi untuk berjalan, tubuhnya yang berjalan gontai seolah tak mempunyai energi lagi untuk melakukan apapun

Sampai ujung kota, disuatu gang kecil jungkook terduduk lemas didepan sebuah bar kecil bertuliskan 'Magic Shop' di atas pintunya

Jungkook memilih untuk memasuki bar tersebut. Ia pikir dirinya harus minum soju sekarang dengan tujuan menghilangkan pikiran kalutnya malam ini supaya tak begitu menggerogoti hatinya yang sudah teramat sakit. (arak)

Second Time -jjk [ONE SHOOT] Where stories live. Discover now